REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan bahwa mereka kekurangan dana.
Dalam sebuah konferensi pers, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan bahwa badan tersebut menghadapi krisis keuangan yang hebat.
"UNRWA menerima kontribusi bantuan terendah tahun ini sejak 2012, bahkan saat kebutuhan pengungsi meningkat karena pademi Covid-19," ungkap Lazzarini pada Kamis (26/11).
“Sampai hari ini, saya belum punya dana yang cukup untuk membayar gaji November staf UNRWA yang berada di garis depan pandemi,” ujarnya.
Dia menegaskan kembali komitmen UNRWA untuk terus memberikan layanan kepada"pengungsi Palestina sampai solusi politik untuk perjuangan mereka ditemukan.
"Saya mendesak masyarakat internasional untuk memberikan bantuan dan dukungannya kepada UNRWA," ujar Lazzarini.
Saat ini, UNRWA membantu sekitar 5,3 juta pengungsi Palestina dan menderita krisis keuangan sejak Januari, ketika Amerika Serikat menangguhkan bantuan keuangannya. Sebelum menangguhkannya, Presiden AS Donald Trump sempat menyatakan tidak puas dengan cara kerja badan tersebut.
* Bassel Barakat di Ankara turut berkontribusi dalam laporan ini