REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Partai yang berkuasa di Pakistan pada Ahad (29/11) mengatakan bahwa negara itu tidak akan mengakui Israel.
"Pakistan tidak akan mengakui Israel sampai kita mendapatkan penyelesaian yang adil sesuai dengan keinginan rakyat Palestina dan resolusi PBB," kata Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Imran Khan.
Pernyataan itu disampaikan di tengah spekulasi bahwa sekutu lama Pakistan, Arab Saudi dan Uni Emira menekan Islamabad untuk mengakui Israel.
"Pada Hari Solidaritas Internasional dengan rakyat #Palestina, Pakistan menegaskan kembali dukungannya yang teguh pada hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Zahid Hafeez Chaudhri.
Dia menambahkan bahwa untuk perdamaian yang adil dan abadi, sangat penting untuk memiliki solusi dua negara berdasarkan resolusi PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang relevan. Pada 29 November diperingati sebagai Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina sejak 1978.