Selasa 01 Dec 2020 07:29 WIB

Mahathir Bantah Telah Merancang Parikatan Nasional

Mahathir tegaskan kalau ia dukung Parikatan, maka akan tetap menduduki kursi PM.

Mahathir Mohamad
Foto: EPA-EFE/AHMAD YUSNI
Mahathir Mohamad

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mantan Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad membantah tuduhan Menteri Perekonomian Azmin Ali bahwa ia ikut merancang pembentukan koalisi Perikatan Nasional. Mahathir menegaskan tak sejalan dengan Perikatan Nasional.

"Saya telah diberitahu mengenai tuduhan Azmin bahwa saya yang merancang pembentukan Perikatan Nasional (PN)," ujar Mahathir dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Senin.

Baca Juga

Perikatan Nasional dibentuk pada 7 Agustus 2020 dengan partai komponen koalisi terdiri atas Partai Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU), Partai Islam Se-Malaysia (PAS), Partai Solidaritas Tanah Airku (STAR) dan Partai Maju Sabah (SAPP). PN didukung juga oleh 11 partai termasuk Partai UMNO dan satu orang anggota independen.

"Saya telah berkali-kali menerangkan bahwa ini tidak benar sama sekali karena PN itu dianggotai oleh 'kleptokrat' dan ditunjang oleh UMNO secara 'en-bloc'," kata Mahathir.

Mahathir mengatakan jika ia merancang Parikanan, ia sudah pasti tetap bertahan sebagai Perdana Menteri (PM) seperti yang diakui sendiri oleh Azmin. "Jika ada yang merancang membentuk pemerintah PN dan keluar Pakatan Harapan (PH) sudah pastiAzmin dan juga Muhyiddin (perdana menteri sekarang), yang mendapat hasil paling lumayan," katanya.

Jangan lupa ketika peristiwa terjadi, ujar dia, kedudukan Azmin Ali di dalam Partai Keadilan Rakyat dan juga PH amat terancam. "Anwar dan pendukungnya merancang dan berusaha untuk menjatuhkan Azmin dan ini mulai sejak pemilihan di dalam Partai Keadilan," katanya.

Dia mengatakan Anwar Ibrahim secara terbuka mendukung Rafizi Ramli yang menentang Azmin untuk jabatan Wakil Presiden PKR. Apabila usaha tersebut gagal muncul pula kasus video yang mengaitkan Azmin.

"Karena itu walaupun saya menentang tindakan Azmin merancang Langkah Sheraton tetapi saya paham kenapa dia berbuat demikian. Ini karena baginya, yang paling penting ialah menyekat Anwar dari menjadi Perdana Menteri. Tetapi jika PH terus memerintah, sudah pasti Anwar akan berpeluang menjadi PM," katanya.

Azmin Ali adalah mantan Wakl Ketua PKR yang ikut merancang langkah Sheraton dan kini telah bergabung ke dalam Partai Bersatu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement