REPUBLIKA.CO.ID, NASHVILLE -- Moderna sedang menunggu persetujuan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk mendistribusikan vaksin Covid-19. Sekelompok warga negara bagian Tennessee, Amerika Serikat telah menggunakan vaksin khusus itu sebagai bagian dari uji klinis.
"Kami berada di wilayah yang belum dipetakan dalam hal garis waktu karena kami mencoba menemukan tempat Goldilocks tidak terlalu cepat, karena itu akan mengikis kepercayaan publik, atau menyiratkan kami tidak melihatnya seketat yang seharusnya, tetapi juga, tidak terlalu lambat karena ada jutaan orang Amerika yang tetap berisiko terkena COVID-19 dan komplikasinya," kata Direktur Penelitian Vaksin di Vanderbilt University Medical Center, Buddy Creench dilansir dari pada Selasa (1/12).
Creech dan timnya memainkan peran utama dalam uji coba Moderna. Selama menunggu izin FDA, separuh relawan lokal mendapat vaksin Covid-19, dan separuh lainnya mendapat plasebo. Studi tersebut menemukan vaksin Moderna efektif 94,5 persen.
"Saya rasa ketika pertama kali mendengar vaksin Pfizer sama efektifnya dengan sebelumnya, kami menjadi sangat bersemangat tetapi ada sedikit keraguan," ujar Creech.
"Ketika kami mendapat kabar Moderna juga berhasil memiliki efektivitas yang tinggi di lapangan, saya pikir kami pusing," lanjut Creench.
Creech meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Ia menekankan vaksin Moderna terbilang aman. "Saya pikir penting untuk menyadari tidak mengambil jalan pintas untuk mengeluarkan vaksin ini ke publik," ucap Creech.
Jika disetujui FDA, pendistribusian vaksin Moderna untuk kelompok terpilih akan dimulai secepatnya. "Saya pikir ini sangat penting seperti setiap tahun Anda dan saya mungkin tidak ingat merek vaksin flu apa yang kami dapatkan, kami hanya tahu dilindungi dari flu parah. Saya harap hal yang sama dapat dikatakan tentang vaksin Covid-19," ucap Creech.
Creench mengatakan penelitian masih jauh dari selesai. Dia berharap penelitian selanjutnya akan mencakup bagaimana vaksin memengaruhi anak-anak, wanita hamil, dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah.