REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Proyek Pelacakan Covid mengungkapkan, jumlah pasien Covid-19 yang harus dirawat inap di Amerika Serikat (AS) mencapai 99 ribu pada Selasa (1/12). Situasinya sangat mengerikan di beberapa negara bagian Midwestern, termasuk Indiana dan South Dakota.
“Ada rata-rata satu kematian akibat Covid-19 per menit saat ini,” kata pakar kesehatan global di University of Washington, Dr Beth Bell, dikutip dari SCMP.
Tingkat kematian yang mengkhawatirkan ini dibagikan pada pertemuan Komite Penasihat Praktik Imunisasi (ACIP), yang beroperasi di bawah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, pada Selasa. "Dalam waktu yang diperlukan untuk mengadakan pertemuan ACIP ini, 180 orang akan meninggal karena Covid-19, jadi kami tidak akan bertindak terlalu cepat," ujar Bell.
Melonjaknya infeksi Covid-19 ini membuat negara bagian telah mulai membuka kembali rumah sakit lapangan untuk menangani pasien. Rumah sakit memanfaatkan tempat jenazah bergerak. Upacara pemakaman digelar secara daring bagi keluarga dan kerabat. Penambahan jumlah kasus yang meningkat mendorong sistem perawatan kesehatan dan pekerja mereka ke titik puncak.
Secara total, AS kini telah mencatat lebih dari 13,7 juta kasus virus Corona dan lebih dari 270 ribu kematian. Menurut data waktu yang disediakan oleh universitas berbasis di Baltimore, lebih dari 180 ribu infeksi baru tercatat, dengan tingkat kematian harian lebih tinggi daripada total 2.562, rekor pada akhir April, di puncak gelombang pertama pandemi.
Kepala penasihat program Operation Warp Speed Presiden Donald Trump, Moncef Slaoui, menyatakan, untuk mulai memvaksinasi warga AS untuk virus Corona kemungkinan mulai pada pertengahan Desember. Sekitar 20 juta orang dapat diinokulasi untuk melawan Covid-19 pada akhir 2020 dan sebagian besar warga AS akan memiliki akses ke vaksin yang sangat efektif pada pertengahan 2021.
"Dalam 24 jam, mungkin paling lama 36 hingga 48 jam, dari persetujuan, vaksin bisa berada di tangan orang-orang," kata mantan eksekutif GlaxoSmithKline yang mengawasi porsi vaksin dari program AS.