REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Menteri Luar Negeri Ukraina mengatakan pada Rabu bahwa negaranya tertarik untuk membeli pesawat tanpa awak Bayraktar Turki dan ingin melakukan proyek bersama dengan Turki melalui berbagi teknologi.

Dmytro Kuleba mengungkapkan penghargaannya atas dialog dan dinamika hubungan Turki-Ukraina pada konferensi pers setelah berkunjung ke Asosiasi Ukraina di Ankara.

Mencatat bahwa industri pertahanan merupakan salah satu bidang perintis antara kedua negara, Kuleba mencontohkan pengembangan kerja sama kedua negara di berbagai bidang termasuk keamanan, kebijakan, dan budaya.

"Ukraina secara khusus tertarik dengan pembelian UAV Bayraktar. Selain itu, Ukraina ingin melaksanakan proyek bersama mengenai hal ini melalui berbagi teknologi," ujar dia, menanggapi pertanyaan tentang kesepakatan dalam industri pertahanan dan produksi mesin bersama.

Kuleba mengatakan kedua belah pihak menilai bahwa mesin Ukraina adalah pilihan yang cocok untuk industri Turki. “Jadi kami akan membuat Turki dan Ukraina lebih kuat. Negara kami akan membuat Laut Hitam menjadi kawasan yang lebih aman,” tambah dia.

Terkait aneksasi Krimea, Kuleba menekankan bahwa Turki memiliki peran kepemimpinan dalam menyelesaikan masalah tersebut ketika mempertimbangkan hubungan historis antara Turki dan Krimea serta tingkat hubungan antara Turki dan Ukraina.

Rusia dan Ukraina telah berselisih sejak 2014 ketika Rusia mencaplok Krimea setelah referendum yang kontroversial. Turki, serta Majelis Umum PBB, memandang aneksasi itu ilegal. Ukraina juga menyalahkan Rusia atas kekerasan separatis di timur Ukraina dekat perbatasan dengan Rusia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika