REPUBLIKA.CO.ID, TORRELAVEGA -- Sebuah insiden mengejutkan membuat kehebohan massal di Kota Torrelavega, Spanyol. Sekitar 20 anak yang diberi obat untuk mengatasi sakit perut dan refluks lambung kemudian mengalami pertumbuhan rambut di seluruh tubuhnya.
Setelah diselidiki, penyebabnya adalah kesalahan pemasangan label pada obat sirup yang dipasok ke apotek di Kota Granada dan Valencia. Seharusnya, anak-anak diberi omeprazol, tetapi malah mendapat obat minoksidil yang berkhasiat sebagai penumbuh rambut sehingga muncul efek itu.
Omeprazol adalah obat untuk mengatasi sejumlah gangguan lambung, termasuk asam lambung dan tukak lambung. Obat ini juga digunakan untuk mencegah pendarahan pada saluran pencernaan untuk pasien berisiko tinggi.
Sementara itu, minoksidil adalah obat yang digunakan untuk menumbuhkan jenggot dan kumis serta mengatasi kebotakan. Masyarakat bisa mendapatkannya secara bebas, karena tersedia sebagai obat generik dengan resep dalam bentuk tablet oral atau cairan untuk dioleskan.
Petugas apotek tanpa sadar menjual obat yang salah sejak 2018. Efeknya diketahui secara acak oleh para orang tua hingga Juli 2020 silam, ketika para orang tua yang cemas membuat pengaduan dan pelaporan serupa kepada pemerintah setempat.
Foto kulit perut anak-anak yang tertutupi rambut juga beredar di media sosial. Meski awalnya berlangsung dua tahun silam, masih ada orang tua di Torrelavega, bagian utara Cantabria, yang buah hatinya terus terdampak.
Kini, para orang tua menuntut kompensasi bagi putra-putrinya yang masih menumbuhkan rambut tambahan, meski sudah menjalani berbagai pengobatan. Mereka kesal karena sejak Juli, pemerintah butuh dua bulan untuk mengetahui kesalahan label.
Salah satu tuntutannya adalah menutup laboratorium yang melakukan kesalahan pemberian label dan menarik kembali semua obat yang disalurkan. Keluarga yang terdampak juga mengajukan gugatan perdata sekaligus pidana untuk kasus itu.
Mereka pun melayangkan tuntutan kepada dua apotek yang terlibat. Sebuah laporan mengatakan, sebagian anak yang mengonsumsi minoksidil mengembangkan kondisi hipertrikosis yang juga disebut 'sindrom manusia serigala'.
"Mengapa perlu lebih dari dua bulan untuk menguji obat-obatan? Kami tidak diberi tahu apa-apa. Saya marah, takut, merasa dicurangi, dan mereka sama sekali tidak berempati," kata seorang ibu yang anaknya terpengaruh, dikutip dari laman Times Now News, Jumat (4/12).