REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) dilaporkan telah membatalkan pertemuan dengan seorang pejabat Israel. Hal itu dilakukan karena sebelumnya beredar kabar dia melakukan pertemuan rahasia dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Middle East Monitor yang mengutip laporan Arab48 pada Jumat (4/12) melaporkan pembatalan tersebut kemungkinan besar karena kurangnya kerahasiaan mengenai pertemuan sebelumnya dengan Netanyahu. Pada 23 November lalu, Walla News dan Haaretz menerbitkan laporan yang menyebut ada pertemuan rahasia antara Netanyahu dan MBS. Mereka bertemu di Neom, sebuah kota di Laut Merah.
Dalam pertemuan itu turut hadir Kepala Badan Intelijen Israel Yossi Cohen dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Kabar pertemuan itu muncul saat Israel berusaha membuka lebih banyak hubungan resmi dengan negara Arab. Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain diketahui telah melakukan normalisasi diplomatik dengan Tel Aviv.
Pompeo mengonfirmasi pertemuannya dengan Pangeran MBS di Neom. Dia mengaku menjalin pembicaraan konstruktif dengan pewaris takhta Kerajaan Saudi tersebut. Namun, Saudi membantah adanya pertemuan rahasia antara Pangeran MBS dan Netanyahu.
"Saya telah melihat laporan pers tentang pertemuan Putra Mahkota dan pejabat Israel selama kunjungan baru-baru ini oleh (Menteri Luar Negeri AS) Mike Pompeo. Tidak ada pertemuan seperti itu terjadi. Satu-satunya pejabat yang hadir adalah Amerika dan Saudi," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud melalui akun Twitternya pada 23 November.