REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Penasihat keamanan nasional Afghanistan mengatakan keberhasilan proses perundingan damai dengan Taliban akan membuat pemerintah dapat memfokuskan sumber daya mereka memerangi ISIS, serta menahan serangan-serangan mereka pada target yang rentan.
Ia mengatakan Afghanistan menghadapi banyak ancaman. "Karena itu sumber daya kami terkuras," kata penasihat keamanan nasional Afghanistan, Hamdullah Mohib saat menghadiri konferensi keamanan Manama Dialog di ibu kota Bahrain Sabtu (6/12) kemarin.
"Salah satu alasan kami fokus pada proses damai dengan Taliban ini adalah bila kami meraih perdamaian dengan Taliban, pasukan keamanan kami dapat mengalihkan kemampuan mereka untuk kelompok teroris seperti ISIS dan kami dapat menangkap mereka dengan lebih mudah," kata Mohib seperti dikutip dari Gulf Today.
Afghanistan diterpa gelombang kekerasan kelompok pemberontak, walaupun sejak bulan September lalu mereka menggelar perundingan damai dengan Taliban di Qatar. Kelompok teroris ISIS mengklaim serangkaian serangan terhadap target-targat yang rentan. Seperti serangan bulan November lalu di mana sekelompok laki-laki bersenjata menerobos masuk Kabul University, meledakan granat dan menembakan senjata api semi-otomatis.
"Tentu serangan-serangan itu sendiri sangat merusak, mereka membawa begitu banyak ketakutan pada rakyat kami dan kami bekerja sangat keras untuk mencegah mereka menyerang kota-kota kami," kata Mohib pada media.
"Taliban ingin mendapatkan keuntungan maksimal di meja negosiasi dan saya pikir mereka mungkin sedang menguji pasukan keamanan Afghanistan dan mungkin juga melihat sejauh mana sekutu-sekutu kami akan membantu," ujarnya.
Mohib mengatakan serangan-serangan tersebut membebani kemampuan tempur pasukan Afghanistan dan berdampak pada pelatihan mereka. Oleh karena itu, Afghanistan harus mempercepat pembangunan Angkatan Udara mereka sendiri.
"Kami masih mengandalkan kekuatan udara AS di banyak konflik kami dan kami harus mempertahankan itu sebagai keunggulan kami atas Taliban sampai kami membangun kemampuan tempur Angkatan Udara kami sendiri," kata Mohib.