REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany mengakui kekalahan Donald Trump dalam pemilihan presiden. Kekalahan itu tak ingin diakui presiden Amerika Serikat (AS) pejawat.
Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Fox News, Ahad (6/12) kemarin McEnany membahas pemilihan anggota Senat di Georgia. Pemilihan tersebut akan menentukan apakah Partai Demokrat atau Republik yang akan menguasai Senat.
"Jika kami kehilangan dua kursi Senat, tebak siapa yang akan memutuskan suara negara menentukan untuk pemerintahan kami? Itu adalah Kamala Harris," kata McEnany, seperti dikutip dari the Guardian.
Trump menolak mengakui kekalahan dari Joe Biden dalam pemilihan presiden 3 November lalu. Biden terpilih sebagai presiden AS berikutnya setelah meraih 306 suara elektoral sementara Trump hanya 232.
Namun ia tidak sendiri, berdasarkan jajak pendapat surat kabar Washington Post hanya 27 anggota Kongres dari Partai Republik yang mengakui kemenangan Biden. Tapi Biden dan Harris tetap dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada 20 Januari 2021 mendatang.
Seluruh gugatan hukum tim kampanye Trump yang bertujuan mengubah hasil pemilu ditolak hakim. Di Georgia, Trump meminta Gubernur Brian Kemp menggunakan sidang khusus untuk mengubah hasil pemilu di negara bagian itu yang dimenangkan oleh Biden.
Kemp dan Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger yang berasal dari Partai Republik menolak melakukan itu. Di Fox News, McEnany membahas gugatan hukum Trump di sejumlah negara bagian termasuk Georgia.
Namun, ia fokus pada pemilihan Senat di negara bagian sebelah selatan tersebut. Bila kandidat dari Partai Demokrat mengalahkan anggota Partai Republik Kelly Loeffler dan David Perdue pada pemungutan suara 5 Januari mendatang maka kekuasaan di Senat terpecah menjadi 50-50.
Sementara, Partai Demokrat telah menguasai House of Representative dan Gedung Putih. "Yang terpenting di sini, sekarang ini adalah Georgia, untuk memastikan kami mempertahankan cabang kekuasaan ini," kata McEnany.