Senin 07 Dec 2020 14:35 WIB

Perusahaan India Minta Persetujuan Penggunaan Vaksin Covid

Pengajuan dilakukan karena kebutuhan medis yang tidak terpenuhi karena pandemi.

Serum Institute of India, produsen vaksin dengan kuantitas terbesar di dunia, telah meminta izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 AstraZeneca Plc di India.
Foto: EPA
Serum Institute of India, produsen vaksin dengan kuantitas terbesar di dunia, telah meminta izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 AstraZeneca Plc di India.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Serum Institute of India, produsen vaksin dengan kuantitas terbesar di dunia, telah meminta izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 AstraZeneca Plc di India. Langkah ini muncul setelah Pfizer Inc mengajukan permohonan serupa.

Menurut beberapa laporan media India, perusahaan tersebut mengajukan permohonan penggunaan darurat vaksin Covid-19 ke Badan Pengawas Obat India, dengan alasan kebutuhan medis yang tidak terpenuhi karena pandemi dan untuk kepentingan publik secara luas, menurut laporan badan tersebut, yang mengutip sumber-sumber resmi. Pihak Serum Institute of India belum memenuhi permintaan tanggapan dari Reuters perihal pengajuan permohonan itu.

Baca Juga

Langkah Serum Institute of India muncul tak lama setelah perusahaan farmasi Pfizer Inc mengajukan permohonan serupa untuk vaksin virus coronanya di India pada Sabtu (5/12).

"Kami tetap berkomitmen untuk terlibat dengan Pemerintah India dan menjajaki peluang untuk membuat vaksin ini tersedia untuk digunakan di negara tersebut," kata juru bicara Pfizer kepada Reuters.

Serum Institute of India dalam pengajuan permohonannya menyatakan bahwa data dari empat uji klinis menunjukkan bahwa vaksin Covishield sangat efektif melawan infeksi Covid-19 yang parah, menurut laporan dari Badan Pengawas Obat India. Uji klinis dilakukan dua di Inggris dan masing-masing satu di Brasil dan India.

Vaksin AstraZeneca secara logistik layak untuk didistribusikan di India karena dapat disimpan pada suhu dua hingga delapan derajat Celcius.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement