Inggris hari Selasa (8/12) mulai melakukan vaksinasi dengan menggunakan vaksin COVID-19 yang dikembangkan di Jerman dari BioNTech-Pfizer. Vaksin itu telah mendapat izin dari otoritas Inggris untuk penggunaan kasus darurat.
Warga lanjut usia di atas 80 tahun, pekerja dan staf perawatan kesehatan serta warga kelompok resiko tinggi mendapat prioritas utama untuk mendapatkan vaksin. Inggris menyebut pembukaan tahap vaksinasinya dengan dosis pertama sebagai "V-Day". Selanjutnya pasien akan menerima dosis kedua dalam 21 hari mendatang.
Penerima pertama vaksin BioNTech adalah Margaret Keenan, yang minggu depan akan genap berusia 91 tahun. Dia menerima vaksin itu di University Hospital Coventry pagi hari waktu setempat. Dia mengatakan merasa "sangat terhormat menjadi orang pertama yang divaksinasi COVID-19."
Vaksin BioNTech jadi "hadiah ulang tahun terbaik"
"Ini adalah hadiah ulang tahun terbaik yang bisa saya harapkan, karena itu berarti saya akhirnya bisa berharap untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman saya pada Tahun Baru, setelah saya hampir sepanjang tahun sendirian," katanya.
Sementara itu, Istana Buckingham menolak mengomentari laporan bahwa Ratu Elizabeth II, 94, dan suaminya yang berusia 99 tahun, Pangeran Philip, akan menerima vaksinasi sebagai teladan keamanan publik.
"Tujuan kami sepenuhnya untuk melindungi setiap anggota populasi, Yang Mulia juga, tentu saja, '' kata Dr. June Raine, Direktur Otoritas Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris kepada stasiun siaran BBC.
Mayoritas warga divaksinasi tahun depan
Pejabat kesehatan publik meminta masyarakat untuk bersabar karena hanya mereka yang paling berisiko terkena virus yang akan divaksinasi pada tahap awal. Sedangkan mayoritas warga harus menunggu hingga tahun depan, sampai tersedia cukup pasokan vaksin dan program vaksinasi bisa diperluas.
800.000 dosis pertama akan diberikan kepada orang-orang yang berusia di atas 80 tahun yang dirawat di rumah sakit atau sudah memiliki program rawat jalan yang dijadwalkan, dan para pekerja panti jompo.
Pekan lalu, Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin BioNtech-Pfizer, meningkatkan harapan terobosan dalam pandemi yang telah menewaskan lebih dari 1,5 juta orang di seluruh dunia.
hp/vlz (afp, ap)