REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR) Carrie Lam mengatakan pembatasan sosial akan semakin diperketat. Hal itu menyusul situasi Covid-19 yang memburuk di Hong Kong dalam beberapa hari terakhir.
Lam menyatakan pandemi Covid-19 semakin mengkhawatirkan, dengan 661 kasus baru dilaporkan selama sepekan terakhir. Pasien dalam kondisi kritis dan serius tidak hanya melibatkan orang tua tetapi juga orang yang lebih muda.
"Situasinya lebih rumit daripada gelombang terakhir karena infeksi tersebar di seluruh Hong Kong dan sejumlah klaster terlibat," kata Lam dilansir kantor berita Xinhua pada Rabu (9/12).
Lam menambahkan bahwa jumlah kasus yang tidak dapat dilacak telah meningkat. Kondisi ini mengindikasikan ada banyak penularan tanpa gejala di masyarakat. Pemerintah Hong Kong akan mengambil langkah-langkah yang lebih ketat untuk mengurangi arus orang di tempat umum demi menahan penyebaran virus.
Salah satu buntut kebijakan itu layanan makan di restoran akan dilarang setelah pukul 18.00 dan pengaturan kerja dari rumah di antara pegawai negeri akan diperketat. Tempat bisnis termasuk pusat kebugaran, salon kecantikan, dan tempat pijat harus ditutup.
Lam menambahkan untuk mencegah impor kasus Covid-19, maka orang yang tiba di Hong Kong dari luar negeri dikenakan karantina wajib 14 hari di hotel yang ditunjuk. Mereka juga perlu melakukan tes Covid-19 lagi lima hari setelah menyelesaikan karantina.
Hong Kong melaporkan 78 kasus tambahan Covid-19 yang dikonfirmasi pada Senin pekan ini, sehingga totalnya menjadi 6.975. Hingga Senin, 1.122 pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit umum dan fasilitas perawatan komunitas di AsiaWorld-Expo dan total 36 pasien berada dalam kondisi kritis.