REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI — Uni Emirat Arab (UEA) telah secara resmi mendaftarkan vaksin Covid-19 asal China Sinopharm untuk digunakan. Keputusan tersebut diambil setelah uji klinis fase ketiga menunjukkan bahwa vaksin tersebut memiliki tingkat keefektifan 86 persen.
Analisis yang dilakukan Dapartemen Kesehatan UEA di Abu Dhabi menemukan vaksin Sinopharm tampaknya memiliki tingkat serokonversi 99 persen. Serokonversi adalah proses perkembangan antibodi.
Mereka pun menyebut vaksin Sinopharm 100 persen efektif dalam mencegah kasus penyakit sedang dan parah. “Selain itu analisis tidak menunjukkan masalah keamanan yang serius,” kata Kementerian Kesehatan UEA pada Rabu (9/12), dikutip laman Arab News.
Vaksin Sinopharm telah diujicobakan kepada 31 ribu warga UEA pada musim panas lalu. Uji coba dengan skala lebih kecil dilakukan di Bahrain dan Yordania. Pada September lalu, UEA memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin Sinopharm.
Seperti vaksin Covid-19 lainnya, vaksin Sinopharm bekerja dengan dua dosis terpisah. Jarak antara penyuntikan pertama dan kedua adalah tiga pekan. Beberapa pekan setelah dosis kedua diberikan, penerima vaksin akan melakukan tes antibodi guna memverifikasi apakah vaksin telah memberikan hasil yang diinginkan.
Sejauh ini UEA telah melaporkan lebih dari 178 ribu kasus Covid-19. Sebanyak 596 warga di sana telah meninggal akibat terinfeksi virus corona.