REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus menyatakan komitmennya untuk mengunjungi Indonesia. Hal ini disampaikan pada Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci yang baru L Amrih Jinangkung.
Dalam siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Vatikan yang Republika terima Selasa (9/12), Paus mengatakan akan berkunjung ke Indonesia apabila situasi memungkinkan dan pandemi Covid-19 telah berlalu. Pernyataan ini diungkapkan kepada Amrih dalam upacara penyerahan Surat Kepercayaan berlangsung di ruang perpustakaan pribadi Paus Fransiskus di Vatikan.
Amrih menyampaikan berkembangan terbaru mengani Indonesia. Ia juga menanyakan kemungkinan realisasi rencana kunjungan Paus ke Indonesia.
Amrih juga telah diterima oleh Sekretaris Negara Takhta Suci, Kardinal Pietro Parolin. Kardinal Parolin sebagai orang kedua dalam hierarki pemerintahan Takhta Suci menyampaikan antara lain pengakuan atas pluralisme di Indonesia dan Pancasila sebagai pemersatu bangsa.
Sebelum ditempatkan sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Takhta Suci, Amrih menjabat sebagai Direktur Hukum dan Perjanjian Ekonomi, Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Kementerian Luar Negeri. Alumni Cornell University Law School itu juga bertugas sebagai Minister Counsellor bidang politik di Kedutaan Besar RI di Wina, Austria.