REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Partai Demokrat gagal memblokir penjualan jet tempur Lockheed Martin Co F-35 dan drone terbaik Amerika Serikat (AS) ke Uni Emirat Arab (UEA) pada Rabu (9/12).
Penolak penjualan senilai 23 miliar dolar ini tidak dapat terlaksana karena kurang mencapai 50 suara senator yang dibutuhkan. Jumlah tersebut dibutuhkan dalam pemungutan suara prosedural yang akan membuka jalan untuk memblokir kesepakatan.
Seperti dikutip dari Al Arabiya, UEA salah satu sekutu terdekat Washington di Timur Tengah telah lama menyatakan minatnya untuk memperoleh jet siluman F-35. Negara ini dijanjikan kesempatan untuk membeli armada tersebut ketika sepakat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Selain UEA yang akan mendapatkan armada F-35, Israel telah lebih dulu memiliki armada tersebut dengan jumlah sekitar 24 jet. Tel Aviv pun saat ini dijadwalkan untuk menambah armada itu dengan mempersiapkan untuk kembali membeli 50 pesawat tempur.
Sejumlah politikus Israel juga keberatan dengan penjualan ini karena khawatir kekuatan miiter mereka di kawasan tersaingi. Di AS, penolakan terkait keterlibatan Dubai dengan kematian warga sipil di Yaman. UEA terlibat dalam pertempuran di Yaman.