Jumat 11 Dec 2020 12:31 WIB

Arab Saudi Setujui Penggunaan Vaksin Pfizer-Biontech

Arab Saudi akan memulai proses impor vaksin Covid-19 dari Pfizer-Biontech

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Tampak ampul dengan BNT162b2, isi kandidat vaksin Covid-19 yang berbasis mRNA buatan perusahaan farmasi Jerman Biontech. Vaksin yang dibuat juga bersama dengan Pfizer ini disebut 90 persen efektif.
Foto: EPA-EFE/BIONTECH SE
Tampak ampul dengan BNT162b2, isi kandidat vaksin Covid-19 yang berbasis mRNA buatan perusahaan farmasi Jerman Biontech. Vaksin yang dibuat juga bersama dengan Pfizer ini disebut 90 persen efektif.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Otoritas Makanan dan Obat Arab Saudi telah menyetujui pendaftaran dan penggunaan vaksin Covid-19 milik Pfizer-Biontech pada Kamis (10/12). Riyadh akan memulai proses impor vaksin tersebut.

"Keputusan untuk menyetujui pendaftaran vaksin dan mengizinkan penggunaannya datang berdasarkan data yang diberikan oleh perusahaan, Pfizer, pada 24 November," kata Saudi Press Agency (SPA) dalam laporannya.

Baca Juga

Menurut SPA, Otoritas Makanan dan Obat Arab Saudi meninjau serta mengevaluasi kemanjuran dan keamanan vaksin. "Pihak berwenang mengadakan beberapa pertemuan untuk mempelajari data yang diberikan oleh perusahaan, termasuk pertemuan dengan para ahli dan ilmuwan lokal serta internasional, selain pertemuan dengan produsen dan perwakilannya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh otoritas,” kata SPA.

Otoritas Makanan dan Obat Arab Saudi mengatakan pihak berwenang di bidang kesehatan akan memulai prosedur impor. Mereka bakal menganalisis sampel dari setiap pengiriman vaksin yang masuk sebelum menggunakannya untuk memastikan kualitasnya. "Kementerian Kesehatan akan mengumumkan tanggal kedatangan vaksin, dan mulai menggunakannya setelah memenuhi persyaratan impor," kata SPA.

Beberapa negara seperti Inggris, Kanada, Israel, dan Bahrain telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer-BioNTech. Kedua perusahaan farmasi itu menyatakan uji klinis fase terakhir menunjukkan vaksin yang mereka kembangkan memiliki keefektifan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement