REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senat Amerika Serikat menolak dua resolusi sehingga mencegah penjualan senjata senilai 23 miliar dolar AS ke Uni Emirat Arab.
Para senator memberikan suara 47-49 pada resolusi yang menentang penjualan jet F-35 dan 46-50 pada resolusi yang menentang penjualan drone Reaper di Senat yang beranggotakan 100 orang. Resolusi tersebut diperkenalkan oleh Senator Demokrat Robert Menendez dan Chris Murphy dan Senator Republik Rand Paul.
Berbicara sebelum pemungutan suara, Paul mengatakan inilah saatnya untuk mempelajari situasi di Timur Tengah dengan hati-hati dan mempertimbangkan efek dari perlombaan senjata yang semakin cepat di wilayah tersebut.
"Inilah saatnya untuk mempelajari situasi di Timur Tengah dengan saksama dan mempertimbangkan dampak perlombaan senjata yang semakin cepat di wilayah tersebut. Oleh karena itu, pemerintah kita tidak ingin terburu-buru menyetujui penjualan ini," katanya.
Menendez, anggota peringkat Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan banyak aspek dari penjualan yang diusulkan tetap bersifat konseptual.
"Kami diminta untuk mendukung transfer signifikan teknologi canggih AS tanpa kejelasan tentang sejumlah detail penting terkait penjualan atau jawaban yang memadai untuk pertanyaan kritis keamanan nasional," katanya.
Duta Besar UEA untuk AS, Yousef al-Otaiba, menyambut baik pemungutan suara tersebut, dengan mengatakan "dukungan AS yang berkelanjutan memungkinkan UEA untuk mengambil lebih banyak beban untuk keamanan kolektif kami - milik kami, milik Anda, dan mitra kami".
Bulan lalu, pemerintahan Trump secara resmi memberi tahu anggota parlemen tentang niatnya untuk menjual senjata senilai lebih dari 23 miliar dolar AS ke UEA, termasuk jet tempur siluman F-35, drone Reaper, rudal udara-ke-udara dan udara-ke-darat dan amunisi lainnya.