REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah pesawat pengintai Amerika Serikat (AS) terbang di wilayah udara China. Hal itu dilaporkan oleh South China Sea Probing Initiative, Kamis (10/12) waktu setempat.
Seperti dilansir laman Sputnik, menurut data penerbangan yang diungkapkan oleh lembaga think tank tersebut, pesawat pengintai Lockheed U-2A yang dijuluki "Dragon Lady" lepas landas di Korea Selatan, terbang di atas Selat Taiwan, dan melewati zona identifikasi pertahanan udara China.
South China Sea Probing Initiative mengatakan itu adalah penerbangan pengintaian terdekat di Selat Taiwan dengan pesawat AS. Bulan lalu, lembaga think tank tersebut mengungkapkan bahwa AS telah menggandakan jumlah penerbangan pengintaian di dekat Cina hampir dua kali lipat sejak 2009.
Menurut datanya, Angkatan Udara AS menerbangkan 1.500 misi setahun di atas Laut China Selatan. Lembaga think tank itu juga mengatakan Washington menyamarkan pesawat mata-matanya dengan menerbangkan pesawat sipil.
Perkembangan kali ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara Beijing dan AS. Kedua negara terlibat dalam sengketa perdagangan.
Pemerintahan Donald Trump juga meluncurkan kampanye tekanan terhadap raksasa telekomunikasi China Huawei dan aplikasi milik China TikTok. Kedua belah pihak juga tidak setuju pada sejumlah masalah mulai dari sengketa wilayah dan keamanan hingga pandemi virus corona.
Hubungan antara kedua negara telah jatuh ke titik terendah sejak Donald Trump berkuasa. Kedua belah pihak tidak setuju atas sejumlah masalah mulai dari perdagangan dan keamanan hingga pandemi virus corona dan Hong Kong. Bulan lalu, dua pengebom berat AS terlihat di Laut China Selatan.