Jumat 11 Dec 2020 19:51 WIB

Uni Eropa Siap Kerja Sama dengan Turki Atasi Migran

Turki sudah menampung 3,7 juta pengungsi Suriah

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Pengungsi dari Suriah menyeberangi perbatasan Turki
Foto: EPA
Pengungsi dari Suriah menyeberangi perbatasan Turki

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa (UE) siap bekerja sama lebih banyak dengan Turki untuk mengatasi migrasi. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, setelah pertemuan dua hari para pemimpin UE di Brussel pada Jumat (11/12).

"Kami ingin kerja sama yang bertanggung jawab dengan Turki," kata Michel dalam konferensi pers.

Baca Juga

Turki sudah menampung 3,7 juta pengungsi Suriah, serta migran dari negara lain seperti Afghanistan pada 2019. Jumlah itu naik dibandingkan dengan 2,73 juta pada September 2016. Sekitar 30 persen pengungsi tersebut tinggal di 22 kamp yang dikelola pemerintah di dekat perbatasan Suriah. Turki adalah rumah bagi jumlah pengungsi Suriah tertinggi dan telah memberikan bantuan lebih dari 8 miliar dolar AS.

Tapi, pada Maret tahun ini, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan negaranya tidak dapat lagi menegakkan kesepakatan 2016 dengan UE untuk mencegah migran memasuki Eropa. Dia mengatakan Turki tidak dapat mengatasi gelombang baru pengungsi setelah eskalasi konflik Suriah. Dia menyatakan, UE tidak memberikan bantuan untuk memukimkan kembali pengungsi Suriah di zona aman di dalam negara konflik itu.

Dikutip dari BBC, hampir satu juta warga Suriah telah melarikan diri ke perbatasan Suriah-Turki sejak Desember. Kondisi itu terjadi akibat pertempuran sengit di wilayah Idlib antara kelompok yang didukung Turki dan pasukan pemerintah Suriah. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement