Ahad 13 Dec 2020 06:22 WIB

China Sarankan Awak Kabin Pakai Popok, Ini Alasannya

Saran itu bertujuan untuk menghindari penggunaan toilet di tengah pandemi Covid-19.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Andi Nur Aminah
Maskapai penerbangan China Eastern (ilustrasi)
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Maskapai penerbangan China Eastern (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China telah menyarankan awak kabin untuk memakai popok sekali pakai saat penerbangan. Saran itu bertujuan untuk menghindari penggunaan toilet di tengah pandemi virus corona. Saran ini mengutip dokumen dari Lembaga Administrasi Penerbangan Sipil (CAAC) Republik Cina.

“Rekomendasi untuk menggunakan popok dan menghindari kamar mandi dalam penerbangan sama sekali berlaku pada penerbangan ke dan dari negara dengan tingkat infeksi melebihi 500 kasus per juta orang,” lapor Washington Post dilansir dari Alarabiya, Sabtu (12/12).

Baca Juga

Laporan lain juga menyebutkan bahwa awak kabin pada penerbangan menuju dan di wilayah risiko virus rendah memiliki akses ke kamar mandi pribadi yang telah ditentukan. Namun toilet tersebut harus dibersihkan sebelum dan setelah digunakan.

CAAC merilis dokumen yang berisi pedoman tentang pencegahan penyebaran virus di pesawat, dengan rekomendasi popok tercantum sebagai salah satu alat pelindung diri. “Alat pelindung diri untuk awak kabin: masker bedah, sarung tangan sekali pakai lapis ganda, kacamata, topi bukan tenunan sekali pakai, gaun sekali pakai, penutup sepatu sekali pakai. Pramugari disarankan untuk memakai popok," jelas CAAC menurut //Washington Post.

Terlepas dari peringkat kabin pesawat sebagai lingkungan berisiko lebih rendah, dokter di China mengisyaratkan bahwa toilet pada penerbangan jarak jauh berisiko besar terkontaminasi virus corona.

Penerbangan telah menjadi salah satu sektor yang paling terpukul oleh virus corona dengan banyak karyawan kehilangan pekerjaan karena maskapai penerbangan berjuang untuk mengatasi penangguhan penerbangan selama puncak wabah. Maskapai juga berjuang menghadapi penurunan permintaan perjalanan di masa-masa kenormalan baru.

Sementara China melanjutkan sebagian besar penerbangannya pada bulan Agustus. Saran terbaru ini menunjukkan kondisi yang jauh dari ideal bagi awak kabin di pesawat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement