Senin 14 Dec 2020 05:05 WIB

Donald Trump Ancam Pecat, Jaksa Agung AS tak Gentar

Donald Trump mengancam akan memecat Jaksa Agung karena kalah pemilu

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Presiden AS, Donald Trump
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jaksa Agung Amerika Serikat (AS) Bill Barr mengaku tidak terintimidasi oleh Presiden Donald Trump yang mengancam akan memecatnya. Menurut Trump, kesalahan Barr yang membuatnya kalah dalam pemilihan presiden.

Trump marah pada Barr karena penyelidikan Departemen Kehakiman terhadap putra Presiden terpilih Joe Biden yakni Hunter tidak disampaikan ke publik sebelum pemilihan. Pada Sabtu (12/12) lalu, Trump mengatakan 'sangat kecewa' dengan jaksa agung yang ia tunjuk itu.

Baca Juga

Departemen Kehakiman sudah menyelidiki pajak Hunter Biden sejak awal 2018. Tapi tidak mengungkapkannya ke publik. Trump kalah dalam pemilihan presiden dari Joe Biden pada 3 November lalu. Semua gugatan hukumnya untuk mengubah hasil pemilu juga ditolak pengadilan.

Stasiun televisi CNN melaporkan Trump mempertimbangkan memecat Barr. Surat kabar Wall Street Journal melaporkan Barr mengetahui pemerintah federal menyelidiki pajak dan catatan bisnis Hunter Biden selam satu tahun.

Namun selama kampanye pemilihan presiden ia tidak mengatakan apa-apa mengenai hal itu. Trump marah Barr tidak mempolitisasi penyelidikan tersebut. Tetapi salah satu sumber mengatakan Barr tidak 'terintimidasi' oleh serangan Presiden.

"Barr tidak bisa terintimidasi oleh Trump, ini cerita sesungguhnya, tidak satu pun hal ini yang berarti, ini hanya raja yang marah karena sudah digulingkan, tentu tidak ada hubungannya antara peradilan dan kekalahan pemilih Trump," kata sumber tersebut pada CNN International, seperti dilansir Independent.

Sumber tersebut menggambarkan kini hubungan Trump dan Barr seperti 'perang dingin'. Sumber lainnya mengatakan Trump dan Barr menggelar rapat yang cukup lama di Gedung Putih.

"Mengapa Bill Barr tidak mengungkapkan kebenaran mengenai Hunter Biden ke publik, sebelum pemilihan umum, Joe berbohong di panggung debat dengan mengatakan tidak ada yang salah atau yang sedang terjadi, pers mengkonfirmasinya, kerugian besar bagi Partai Republik di pemungutan suara," cicit Trump menyerang Barr.  

Sebelumnya, Barr juga mengatakan Departemen Kehakiman tidak menemukan bukti kecurangan dalam pemilu seperti yang terus diklaim Trump dan sekutu-sekutunya. Electoral college akan meresmikan kemenangan Joe Biden pada Senin (14/12) ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement