Senin 14 Dec 2020 09:29 WIB

Presiden Aljazair Muncul Perdana di Publik Usai Idap Covid

Presiden Aljazair hilang dari publik selama 2 bulan akibat infeksi Covid-19

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune
Foto: EPA
Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune

REPUBLIKA.CO.ID, ALJIR — Presiden Aljazair Abdelmajid Tebboune muncul di hadapan publik untuk pertama kalinya setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona jenis baru (Covid-19) pada dua bulan yang lalu. Saat itu, ia dilaporkan menjalani perawatan di Jerman. 

Dalam pidato yang disiarkan di stasiun televisi pemerintah dan diunggah melalui akun jejaring sosial Twitter, Tebboune mengatakan sedang dalam tahap pemulihan dari Covid-19. Ia juga menyampaikan harapannya agar dapat segera kembali ke Aljazair. 

Baca Juga

“Terima kasih kepada Tuhan, saat ini saya sedang dalam masa pemulihan. Mungkin membutuhkan waktu hingga dua atau tiga pekan, namun semoga saya akan benar-benar pulih sepenuhnya,” ujar Tebboune, dilansir DW, Senin (14/12). 

Tebboune lebih lanjut mengatakan ingin segera berada di Aljazair untuk melanjutkan pembangunan baru negara itu. Ia tidak menyebut di mana kebaradaannya saat ini, tetapi mengaku terus memantau apa yang terjadi di Aljazair setiap harinya. 

Penampilan publik terakhir Tebboune terlihat pada pertengahan Oktober, saat ia melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Prancis. Pada 28 Oktober, pria berusia 75 tahun itu diterbangkan ke Jerman untuk menjalani perawatan dan otoritas negara mengumumkan bahwa pemimpin negara itu positif Covid-19. 

Ketidakhadirannya dalam waktu berbulan-bulan telah memicu kekhawatiran tentang krisis kelembagaan di Aljazair. Ia tidak dapat menandatangani undang-undang konstitusi yang direvisi negara itu dan disetujui dalam referendum baru-baru ini dengan jumlah pemilih mencapai rekor terendah.

Tebboune memiliki waktu hingga 31 Desember untuk menandatangani anggaran keuangan Aljazair 2021. Tidak banyak pemberitaan atau laporan mengenai kondisinya juga telah mengingatkan banyak warga Aljazair pada mantan presiden Abdelaziz Bouteflika, yang sering menjalani perawatan medis di luar negeri.

Tebboune memenangkan pemilihan presiden tahun lalu setelah Bouteflika digulingkan dari jabatannya, pascagelombang protes selama berbulan-bulan terjadi di negara Afrika Utara itu. Bouteflika jarang tampil di hadapan publik, tetapi terus menjadi pemimpin Aljazair setelah menderita stroke pada 2013 dan dirawat di Prancis, serta Swiss.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement