Senin 14 Dec 2020 11:09 WIB

Trump, Pence, dan Pejabat Tinggi AS akan Segera Divaksin

Personel esensial Gedung Putih dan pejabat pemerintah AS akan divaksin dalam 10 hari

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Presiden Donald Trump
Foto: EPA-EFE/Erin Schaff
Presiden Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, wakilnya Mike Pence, dan pejabat-pejabat tinggi AS akan mulai disuntik vaksin Covid-19 pada Senin (14/12) ini. Salah satu sumber mengatakan penyuntikan bagian dari rencana untuk memastikan kelangsungan pemerintahan.

Sumber tersebut mengatakan personel esensial di Gedung Putih dan sejumlah pejabat tertentu di tiga cabang pemerintah akan divaksin dalam 10 hari ke depan. Belum diketahui apakah Trump akan segera divaksin. Sebab, ia sudah pernah terinfeksi virus corona dan pulih.

Selain itu juga belum diketahui apakah Presiden terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris serta tim transisi mereka juga akan mendapat vaksin yang diberikan pemerintah AS. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS sudah menyetujui vaksin yang dikembang Pfizer dan BioNTech.

Pada Senin ini, vaksin tersebut akan disebarkan ke 145 lokasi di seluruh AS. Dosis pertama akan diberikan pada petugas kesehatan dan orang lanjut usia yang menghuni panti wreda.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Ullyot mengatakan pejabat senior di cabang pemerintah eksekutif, legislatif, dan yudikatif akan menerima vaksin. Sesuai dengan rencana untuk memastikan pemerintahan AS dapat terus beroperasi selama masa darurat pandemi.

"Rakyat Amerika harus percaya mereka menerima vaksin yang sama aman dan efektifnya dengan yang diberikan pada pejabat senior pemerintah Amerika Serikat atas saran dari para profesional kesehatan publik dan pemimpin-pemimpin keamanan nasional," kata Ullyot dalam pernyataannya.

Pejabat tinggi pemerintah AS itu mengatakan 'Kebijakan Kelangsungan Nasional' dibentuk oleh pemerintahan Barack Obama pada Juli 2016 lalu. Kebijakan itu agar pemerintah AS dapat melanjutkan fungsinya tanpa interupsi.

"Ini untuk memastikan pemerintahan Amerika Serikat dapat melanjutkan operasi-operasi esensial tanpa interupsi, untuk masyarakat kami di saat kami melanjutkan perlawanan terhadap pandemi ini dan bekerja untuk mengembalikan kemakmuran negara kami," ujarnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement