REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut perayaan hari raya Natal, anak-anak di Amerika Serikat punya tradisi mengirim surat kepada Sinterklas. Layanan Pos Amerika Serikat mengakomodir pengiriman surat itu selama bertahun-tahun.
Biasanya, surat untuk Santa berisikan kata hati anak-anak mengenai apa yang terjadi selama setahun belakangan. Kali ini, surat yang telah ditulis oleh anak-anak yang jumlahnya tak terhitung itu lebih banyak memuat tentang pandemi Covid-19 yang merajalela ke seluruh dunia.
Menurut fotokopi yang dibagikan ke situs web layanan pos AS, USPS, banyak di antara anak-anak hanya memohon untuk diakhirinya pandemi. Tidak ada permintaan yang lainnya.
"Dear Santa, saya tidak menginginkan apa pun untuk Natal, tetapi saya ingin meminta bantuan Anda. Bisakah Anda menemukan obat untuk Covid-19 dan memberikannya kepada kami untuk menyelamatkan dunia. Terima kasih,” tulis seorang anak laki-laki bernama Jonah, dilansir di laman WebMD, Senin (14/12).
Seorang anak bernama Kimberly yang berusia 13 tahun menulis mengenai keadaannya tahun ini yang begitu berat karena adanya pandemi. “Ayah tiri saya adalah satu-satunya yang bekerja dan karena Covid-19 dia terpaksa berhenti bekerja penuh waktu. Sekarang, dia bekerja lebih sedikit karena Covid, dan semua uang yang didapatnya untuk membayar sewa dan tagihan,” tulis dia. Dia pun berharap Santa bisa membantunya dan keluarganya.
"Saya minta maaf jika saya berbuat jahat. Sangat sulit karena Covid-19, dan sekolah daring. Saya mencoba menjadi baik. Semoga kamu mengerti," tulis seorang gadis kecil lainnya di Massachusetts dalam suratnya kepada Santa.
Andy, seorang anak berusia lima tahun di California, juga berharap Covid-19 segera berakhir. “Sehingga kita bisa berpelukan,” tulis Andy. Masih banyak lagi anak-anak yang menulis tentang berharapnya mereka pada perdamaian dunia dan bahkan mengenai masker.
Perwakilan hubungan masyarakat senior USPS, Kim Frum, mengatakan, adanya Covid-19 mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan, pengangguran sementara, dan bahkan kehilangan keluarga dan teman. Kondisi itu semakin memprihatinkan dengan adanya bencana alam.
“Hal itu membuat program Operasi Santa USPS lebih penting dari sebelumnya,” jelas dia.
Menurut Frum, programnya selalu tentang memberikan kegembiraan dan hadiah liburan bagi keluarga yang membutuhkan. Tahun ini, kemungkinan ada lebih banyak keluarga yang terkena dampak secara finansial dan emosional.
"Untuk bisa memberikan kenormalan atau kebahagiaan sekecil apapun kepada mereka yang membutuhkan akan sangat berarti bagi banyak orang saat ini,” kata dia.
Layanan Pos pertama kali menerima surat untuk Sinterklas pada tahun 1912. Segera setelah itu, karyawan dan warga negara diberi wewenang untuk menanggapi surat tersebut, membuka jalan untuk Operasi Santa. Selama 108 tahun, program ini telah menerima ratusan ribu surat dari anak-anak di seluruh AS.
Saat ini, orang dapat mengakses internet untuk melihat-lihat isi surat dan "mengadopsi" sebanyak yang mereka mau. Tahun lalu, ribuan surat anak-anak diterima, dan lebih dari 11 ribu paket dikirim sebagai tanggapan. Pada pekan ini, hampir 18 ribu surat kepada Sinterklas telah diadopsi dan lebih dari 32 ribu orang telah mendaftar untuk mengadopsi satu permintaan.
Surat untuk Sinterklas akan diterima hingga 15 Desember. Semua amplop harus menyertakan alamat surat resmi Sinterklas (Santa Claus 123 Elf Road North Pole, 88888), alamat pengirim, dan prangko. Setelah Operation Santa menerima surat anak, semua informasi identitas pribadi, seperti nama belakang atau alamat, disembunyikan.
Masyarakat memiliki waktu hingga 19 Desember untuk mengadopsi sebuah surat, menurut USPS. Karena masalah keamanan, pengadopsi perlu diperiksa oleh Layanan Pos sebelum mereka menjawab setiap surat.