Selasa 15 Dec 2020 13:04 WIB

AS Tuduh Iran Culik Pensiunan FBI Robert Levinson

AS jatuhkan sanksi ke perwira intelijen yang diduga culik Levinson.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Robert Levinson
Foto: AP
Robert Levinson

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menyatakan Iran bertanggung jawab atas penculikan pensiunan FBI yang kini diduga sudah tewas Robert Levinson. Ini pertama kalinya Washington resmi menuduh Iran atas kematian mantan agen yang hilang sepuluh tahun lalu.

AS juga memberlakukan sanksi kepada dua orang yang diidentifikasi sebagai perwira intelijen Iran yang diyakini menculik Levinson. Pengumuman ini langkah agresif terbaru pemerintahan Trump terhadap Iran yang akan memperumit upaya Presiden Joe Biden dan tim keamanan nasionalnya untuk mengubah arah dengan drastis usai dilantik bulan depan.

Baca Juga

Diplomat-diplomat dan penyidik AS sudah lama menduga Levinson yang hilang secara misterius diculik agen Pemerintah Iran. Pemerintah AS menegaskan, tidak ada kesepakatan dengan Iran yang harus difinalisasi hingga warga AS yang masih ditahan di sana dibebaskan.

Selain menyebutkan nama dua perwira tinggi intelijen Iran, pemerintah AS juga mengatakan, rezim Iran juga menyetujui plot yang mengarah pada penculikan Levinsion. Washington mengatakan, Iran selama bertahun-tahun berbohong atas keterlibatan mereka terhadap hilangnya Levinson.

AS mengatakan, rezim Iran dengan menyebarkan informasi palsu yang bertujuan menghindari tanggung jawab dan menutupi peran pemerintah atas penculikan mantan agen FBI itu. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan, penculikan Levinson contoh kesediaan Iran melakukan tindakan melanggar hukum.

"Penculikan Pak Levinson di Iran sebagai contoh keterlaluan kesediaan rezim Iran untuk melakukan tindakan pelanggaran hukum," kata Mnuchin dalam pernyataannya.

Jatuhkan sanksi

Perwira intelijen Iran Mohammad Baseri dan Ahmad Khazai dituduh terlibat dalam penculikan dan Levinson yang kini diduga sudah tewas. Semua properti dan aset mereka di AS akan dibekukan.

Walaupun tampaknya mereka tidak memiliki rekening bank di AS, sanksi itu juga membatasi pergerakan atau kesepakatan finansial mereka di luar Iran. Pemerintah AS mengatakan orang-orang itu telah bertemu dengan pejabat intelijen negara lain dan memimpin delegasi.

Media yang dimiliki pemerintah Iran belum mengeluarkan pernyataan mengenai hal ini. Dalam pernyataannya keluarga Levinson berterimakasih pada pemerintahan Trump. Mereka mengatakan hal ini  'hanya satu langkah dari perjalanan panjang untuk meraih keadilan baginya, tapi ini langkah penting'.

"Robert Levinson tidak akan pernah pulang ke keluarganya hidup-hidup karena kekejian, kejahatan dan ketidakperikemanusiaan pihak berwenang Iran, karena orang-orang seperti mereka, suami, ayah, dan kakek kami tercinta meninggal dunia sendirian, ratusan mil dari orang-orang yang ia cintai," kata keluarga Levinson dalam pernyataan mereka.

Levinson hilang pada 9 Maret 2007 ketika ia memiliki jadwal bertemu dengan sumber Iran di Pulau Kish. Selama bertahun-tahun pemerintah AS mengatakan Levinson bekerja sebagai penyidik swasta.

Tapi pada 2013 kantor berita Associated Press menemukan Levinson dikirim oleh analis CIA yang tidak memiliki wewenang menjalankan operasi semacam itu. Bila masih hidup Levinson akan berusia 72 tahun saat ini.

"Situasi ini sangat personal karena Bob mengabdi sebagai agen khusus selama 22 tahun dan akan selalu menjadi bagian dari keluarga FBI," kata direktur FBI Christopher Wray.  

Akhir tahun 2010 keluarganya menerima video yang membuktikan Levinson masih hidup. Tahun 2011 mereka juga menerima foto yang menunjukan Levinson berjenggot lebat dan memakai seragam tahanan penjara Guantanamo Bay.

Bukti-bukti tersebut tidak menunjukkan keberadaan atau nasibnya. Pemerintah Iran selalu membantah memiliki informasi mengenai Levinson.

Pada awal tahun ini seorang hakim federal di Washington meminta pertanggungjawaban Iran atas hilangnya agen khusus tersebut. Ia mengatakan 'dengan pasti' Iran bertanggung jawab atas 'penyanderaan dan penyiksaan' terhadap Levinson.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement