Selasa 15 Dec 2020 16:13 WIB

Gubernur Tokyo Tegaskan tak Ada Alasan Olimpiade Dibatalkan

Olimpiade tak dibatalkan sekalipun ada kekhawatiran luas di kalangan penduduk Jepang

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Gubernur Tokyo Yurike Koike menerima bendera Olimpiade.
Foto: REUTERS/Stefan Wermuth
Gubernur Tokyo Yurike Koike menerima bendera Olimpiade.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur Tokyo menyatakan tidak ada alasan Olimpiade 2020 yang sudah ditunda akan dibatalkan. Olimpiade tak dibatalkan sekalipun ada kekhawatiran luas di kalangan penduduk Jepang terhadap naiknya angka infeksi virus corona yang membuat mereka skeptis perhelatan itu mesti digelar.

Dalam wawancara dengan AFP, Gubernur Yuriko Koike memperingkatkan bahwa nasib Olimpiade Tokyo akan menentukan kegiatan yang sama setelahnya, termasuk Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing dan Olimpiade 2024 di Paris.

Baca Juga

Gubernur perempuan itu memang mengakui mayoritas penduduk Jepang menentang Olimpiade diadakan tahun depan. Namun dia memastikan bahwa kekhawatiran itu bisa diatasi.

"Rakyat Jepang dan penduduk Tokyo hanya melihat keadaan saat ini," kata Koike. "Kami tengah bersiap menghadapi masa depan," imbuhnya.

Olimpiade 2020 menjadi Olimpiade pertama dalam sejarah yang dibatalkan pada masa damai. Penyelenggara dan pemerintah sudah berupaya keras meyakinkan bahwa Olimpiade tetap diadakan tahun depan.

Penundaan kembali sudah dikesampingkan oleh para pejabat Olimpiade dan Jepang. Koike berkata "tak ada alasan" Olimpiade tahun depan itu mesti dibatalkan.

"Warga dunia ingin menyaksikan Olimpiade Tokyo sebagai simbol manusia telah mengalahkan virus corona yang akan mengantarkan kepada Olimpiade Musim Dingin dan kemudian Olimpiade Paris setelah itu," papar dia seperti dikutip AFP.

"Kecuali Tokyo melakukan upaya penuh dalam melawan virus corona, lalu apa yang akan terjadi di Paris empat tahun dari sekarang," sambung dia.

"Saya kira pertama sekali kita harus membuat Olimpiade Tokyo sukses, jika tidak hal itu akan berdampak serius terhadap Paris," terangnya.

Namun rangkaian jajak pendapat berkata lain. Polling NHK baru-baru ini menunjukkan hanya 27 persen penduduk Jepang yang menginginkan Olimpiade tetap digelar tahun depan.

Koike yakin pandangan itu akan berubah dengan menunjuk langkah anti virus corona yang ekstensif yang dilakukan pemerintah Jepang, Tokyo, dan panitia Olimpiade. "Saya yakin rakyat akan kembali menyaksikan harapan begitu langkah virus corona diterapkan dengan tegas," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement