Selasa 15 Dec 2020 16:22 WIB

Cetak Sejarah, Ini Imam Pertama di Badan Legislatif AS

Mohammad Yasir Khan sebagai 'chaplain' atau imam di Badan Legislatif California

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Mohammad Yasir Khan
Foto: About Islam
Mohammad Yasir Khan

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Ketua Majelis Negara Bagian California, Anthony Rendon menunjuk seorang Ulama Islam Mohammad Yasir Khan sebagai 'chaplain' atau imam di Badan Legislatif California. Yasir menjadi Ulama Muslim pertama yang diangkat untuk jabatan tersebut. Selaku chaplain, Khan akan bertugas memimpin doa untuk acara pembukaan harian para anggota legislatif California.

“Imam Yasir Khan mewakili keragaman California yang tumbuh dengan semua cara terbaik. Saya telah melihat pertumbuhan komunitas Islam di distrik saya sendiri dan menjadi dekat dengan para pemimpin agama dan sipil.  Seperti mereka, Khan menunjukkan keinginan kuat untuk berkontribusi pada vitalitas spiritual dan sipil California, ia telah melakukannya dengan banyak cara," kata Rendon dalam sebuah pernyataan dilansir About Islam, Senin (14/12).

Imam Khan menyambut baik penunjukan itu, berharap ini merupakan langkah maju bagi para pemimpin Muslim Amerika lainnya.  Rendon menunjuknya sebagai salah seorang anggota badan majelis untuk sesi 2021-2022.

"Tuhan mengizinkan saya untuk berada di sini dan saya merasa rendah hati dan bersyukur telah dipilih untuk peran ini. Saya berharap ini adalah langkah bagi para imam dan pemimpin Islam lainnya di negara ini untuk mengambil posisi sehingga kami dapat terhubung dengan komunitas lokal kami di tingkat kabupaten, kota, negara bagian dan federal," ujarnya.

Khan mengatakan peran utama seorang pemimpin agama di Majelis Negara adalah berdoa di awal setiap sesi kegiatan. Namun, Khan berharap menggunakan kesempatan ini untuk mendekatkan diri dengan masyarakat.

"Salah satu tujuan hidup saya adalah mengembangkan pemahaman bahwa anggota komunitas Muslim Amerika adalah orang Amerika, kami adalah kontributor bagi masyarakat, kami peduli dengan kelaparan, kami peduli dengan kemiskinan," kata Khan.

“Saya dengan tulus ingin melakukan apa pun yang dapat saya lakukan untuk menunjukkan kepada sesama orang Amerika bahwa kami ingin merayakan keberagaman dan menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik bagi semua orang.  Kami bukan sekelompok orang eksklusif yang tinggal di Amerika, kami adalah kontributor aktif bagi masyarakat dan kami peduli dengan komunitas kami," tambahnya.

Meskipun doa bersama berakar pada tradisi Kristen, Muslim di Amerika Utara telah menerima model tersebut sebagai sarana untuk memberikan panduan berbasis agama dalam konteks kelembagaan.

Di berbagai universitas dan kampus, Ulama Muslim sering melayani baik Muslim maupun non-Muslim, menawarkan dukungan dan bimbingan spiritual.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement