Selasa 15 Dec 2020 21:23 WIB

Turki dengan Tegas Tolak Sanksi AS

Pejabat Turki menekankan sikap tegas negara dalam mengambil setiap langkah untuk mencapai tujuan industri pertahanan nasionalnya - Anadolu Agency

Pejabat Turki menekankan sikap tegas negara dalam mengambil setiap langkah untuk mencapai tujuan industri pertahanan nasionalnya - Anadolu Agency
Pejabat Turki menekankan sikap tegas negara dalam mengambil setiap langkah untuk mencapai tujuan industri pertahanan nasionalnya - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Pejabat Turki pada Senin mengecam keputusan Amerika Serikat yang menjatuhkan sanksi kepada Turki atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

Mengkritik langkah itu, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan sanksi tersebut hanya akan meningkatkan tekad untuk memperkuat kepentingan nasional dan industri pertahanan di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Baca Juga

"Tidak ada sanksi negara yang akan memengaruhi pendirian Turki. Kami mengutuk keputusan ini dan meminta AS untuk mundur dari kesalahan ini secepat mungkin," kata Oktay melalui Twitter.

Ketua Parlemen Mustafa Sentop mengatakan sanksi itu tidak sesuai dengan semangat aliansi. "Kami akan terus mengambil setiap langkah dengan determinasi yang diperlukan untuk pertahanan negara kami," ujar dia melalui Twitter.

Juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin juga menekankan sikap tegas Turki dalam menghadapi sanksi, menambahkan bahwa Turki akan terus mengambil langkah tegas untuk mencapai tujuan industri pertahanannya.

"Tidak ada keputusan yang diambil di luar negeri terhadap diri saya atau institusi kami yang akan mengubah sikap saya atau tim saya," kata Ismail Demir, kepala Kepresidenan Industri Pertahanan Turki - yang secara khusus ditargetkan oleh sanksi tersebut.

Dia menegaskan bahwa sanksi tidak akan dapat menghalangi industri pertahanan Turki dengan cara apa pun.

Penjabat ketua Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa di Turki meminta AS untuk segera mempertimbangkan kembali keputusan sanksi, menambahkan bahwa langkah tersebut tidak akan menghalangi tujuan industri pertahanan negara.

"Menjelang hubungan baru Turki-AS, deklarasi sanksi sepihak AS terhadap negara kami sangat tidak rasional dan putus asa untuk masa depan hubungan kami," kata Numan Kurtulmus di Twitter.

Dalam pernyataan tertulis, Kementerian Luar Negeri Turki juga mengecam sanksi tersebut.

"Kami mengutuk dan menolak keputusan untuk menjatuhkan sanksi sepihak terhadap Turki seperti yang diumumkan hari ini oleh AS dalam konteks akuisisi Turki atas sistem pertahanan udara S-400," kata kementerian itu.

Sebelum keputusan pada Senin, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan sekutunya AS harus mendukungnya, bukan malah menjatuhkan sanksi padanya.

Sanksi AS

Departemen Keuangan AS pada Senin memberlakukan sanksi terhadap Turki atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Sanksi tersebut, yang berada di bawah Undang-undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA), menargetkan Kepresidenan Industri Pertahanan Turki (SSB), termasuk kepalanya Demir dan tiga pejabat lainnya.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa SSB secara sadar terlibat dalam transaksi signifikan dengan Rosoboronexport, entitas ekspor senjata utama Rusia, dengan membeli sistem rudal permukaan-ke-udara S-400.

Sanksi tersebut termasuk larangan semua lisensi ekspor AS dan otorisasi untuk SSB serta pembekuan aset dan pembatasan visa pada Dr. Ismail Demir, presiden SSB, dan staf SSB lainnya.

Pada Juni 2019, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa pendahulunya Presiden Barack Obama telah memperlakukan Turki secara tidak adil ketika Ankara meminta untuk membeli sistem pertahanan rudal Patriot AS.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/turki/turki-dengan-tegas-tolak-sanksi-as/2077023
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement