REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Perusahaan yang menaungi Google, Alphabet Inc pada Senin (14/12) mengofirmasi pihaknya menunda sistem kerja karyawan ke kantor hingga setidaknya September 2021. Kendati demikian mereka sedang menguji pekan kerja fleksibel untuk jangka panjang.
Dalam surel pada Ahad (13/12) kepada para karyawannya, kepala eksekutif Alphabet Sundar Pichai mengatakan perusahaan sedang menjajaki jadwal yang menggabungkan hari kolaborasi di kantor dengan hari kerja dari rumah. The New York Times mengutip surel Pichai yang berbunyi "Kami menguji hipotesis bahwa model kerja yang fleksibel akan menghasilkan produktivitas, kolaborasi, dan kesejahteraan yang lebih besar," katanya dilansir Al Arabiya, Selasa (15/12).
Pichai mencatat bahwa belum ada perusahaan seukuran Alphabet yang telah menciptakan model tenaga kerja dengan waktu fleksibel sebelumnya. Google mengonfirmasi surel tersebut pada Senin, ketika Amerika Serikat memulai program vaksinasi massal dengan harapan dapat membalikkan gelombang wabah virus corona terbesar di dunia, dan dengan jumlah kematian negara yang melampaui 300 ribu.
Google dan perusahaan Silicon Valley lainnya beralih ke pekerjaan jarak jauh di awal pandemi. Mereka mengandalkan alat internet yang mereka buat untuk menyelesaikan pekerjaan. Google awalnya mengharapkan staf untuk mulai kembali ke kantor pada awal 2021, tetapi tanggal tersebut terbukti belum bisa bergerak bebas karena pandemi.
Kepala Facebook Mark Zuckerberg mengatakan dia mengharapkan peralihan ke pekerjaan jarak jauh akan bertahan lama. Ia berencana untuk mencari karyawan yang dapat melakukan pekerjaan mereka di mana pun mereka tinggal.