REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lebih banyak warga di Inggris yang menentang rencana pemerintah untuk melonggarkan pembatasan Covid-19 selama lima hari selama Natal ketimbang mendukung kebijakan tersebut. Demikian menurut survei yang dipublikasikan pada Rabu.
Sebanyak 50 persen responden pada survei yang diadakan oleh Kantar mengatakan mereka menolak atau sangat keberatan dengan rencana pelonggaran tersebut, dibanding 40 persen lainnya yang setuju. Dua jurnal medis berpengaruh pada Kamis kompak menyuarakan pendapatnya bahwa pemerintah seharusnya membatalkan keputusan tersebut untuk mengizinkan hingga tiga keluarga berkumpul di rumah selama lima hari perayaan Natal.
Inggris mencatat lebih dari 64 ribu korban jiwa akibat Covid-19, yang merupakan angka kematian tertinggi kedua di Eropa. Survei Kantar juga menunjukkan bahwa 65 persen responden dipastikan atau kemungkinan akan menerima vaksinasi Covid-19, naik dua poin dari survei sebelumnya pada November. Sementara, 23 persen lainnya akan dipastikan atau kemungkinan menolak vaksinasi, naik satu poin dibanding survei terdahulu.