REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Komite Kongres Amerika Serikat (AS) mengatakan akan secara signifikan membatasi jumlah tamu yang diizinkan untuk menghadiri upacara pelantikan presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari 2021 di Capitol, Ibu Kota Washington. Pembatasan jumlah tamu diberlakukan karena situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Menurut Joint Congressional Committee on Inaugural Ceremonies (JCCIC), undangan akan dibatasi untuk setiap anggota Kongres dan satu tamu. Ini mengartikan bahwa 1.070 undangan akan diberikan kepada anggota Kongres AS.
"JCCIC, dalam konsultasi dengan ahli kesehatan masyarakat dan medis yang beragam dan Komite Pelantikan Presiden, telah menetapkan bahwa pandemi global ini dan peningkatan kasus Covid-19 memerlukan keputusan yang sulit untuk membatasi kehadiran pada Upacara Pelantikan ke-59 untuk penonton langsung yang menyerupai State of the Union,” ujar ketua komite Kongres AS Roy Blunt dalam sebuah pernyataan dilansir China.org, Kamis (17/12).
Dalam pelantikan presiden AS sebelumnya atau dalam kondisi normal, panel kongres akan mendistribusikan hingga 200 ribu tiket untuk acara. Bundel tiket juga diberikan kepada anggota parlemen yang seharusnya dapat hadir seluruhnya.
Panitia Pelantikan Presiden, yang merencanakan pelantikan bersama JCCIC, telah mendesak seluruh warga Amerika untuk menyaksikan acara dari rumah masing-masing. Mereka diminta untuk tidak bepergian ke lokasi acara mengingat situasi saat ini yang tidak memungkinkan adanya keramaian maupun kerumunan sejenisnya karena potensi penularan Covid-19.