Ahad 20 Dec 2020 11:16 WIB

Swiss Restui Vaksin Covid Pfizer-BioNTech

Regulator obat Swiss, Swissmedic, merestui vaksin Covid-19 buatan Pfizer

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Vaksin Pfizer-BioNTech
Foto: EPA-EFE/Brian Snyder
Vaksin Pfizer-BioNTech

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH - Regulator obat Swiss, Swissmedic, merestui vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan mitra BioNTech, menurut badan tersebut pada Sabtu. Mereka menyebutnya sebagai persetujuan pertama di dunia berdasarkan prosedur standar.

Dua bulan setelah menerima permohonan, Swissmedic memberikan izin vaksin dalam dokumen tinjauan bergulir yang diserahkan. Sejumlah negara lainnya telah menyetujui penggunaan darurat vaksin tersebut guna membantu mengekang pandemi global virus corona.

Baca Juga

"Hingga kini data yang ada menunjukkan tingkat efisiensi tinggi yang sebanding dalam semua kelompok usia yang diteliti, sehingga memenuhi kriteria keamanan," demikian dinyatakan Swissmedic melalui situsnya.

"Keselamatan pasien merupakan prasyarat penting, apalagi menyangkut otorisasi vaksin," kata Direktur Siwssmedic Raimund Bruhin.

"Berkat prosedur bergulir dan tim kami yang terorganisir secara fleksibel, kami berhasil mencapai keputusan dengan cepat, seraya memenuhi tiga persyaratan terpenting yakni keamanan, keampuhan serta kualitas," imbuhnya.

Swissmedic juga sedang meninjau permohonan vaksin Covid-19 produksi Moderna dan AstraZeneca. "Kami mempercayakan Swissmedic atas penilaian yang cermat terhadap vaksin Covid-19 kami dan secara tepat waktu bertindak untuk membantu melindungi warga Swiss," kata kepala operasional Pfizer Swiss, Sabine Bruckner, melalui pernyataan.

Pihaknya menyebut persetujuan Swiss sebagai "momen bersejarah dalam perang melawan penyakit mematikan ini".

Dalam unggahan video di Twitter, Menteri Kesehatan Alain Berset mengatakan program vaksinasi Swiss akan dimulai dalam hitungan hari. Prioritas utama penerima vaksin adalah kalangan rentan seperti orang tua, dan mereka yang memiliki riwayat penyakit.

Swissmedic akan meminta Pfizer untuk selalu memberikan informasi mengenai keamanan, keampuhan, serta kualitas vaksin buatannya secara berkelanjutan, katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement