REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Selama musim dingin dan musim semi mendatang China akan fokus memvaksinasi kalangan berisiko tinggi terinfeksi Covid-19. Pekerja di bidang kesehatan dan transportasi umum termasuk dalam kelompok yang dibidik.
“Selama musim dingin dan musim semi, melakukan pekerjaan vaksinasi virus korona baru di antara beberapa kelompok populasi kunci sangat penting untuk pencegahan epidemi,” ujar Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional China Zeng Yixin pada Sabtu (19/12).
Zeng mengatakan China memiliki tujuan membangun kekebalan kelompok. Vaksinasi terhadap kalangan paling berisiko terpapar dan terinfeksi Covid-19 adalah langkah pertama untuk mencapai hal tersebut. Kampanye akan diperluas ke masyarakat umum.
Menurut laporan South China Morning Post, China berencana memvaksinasi 50 juta penduduknya sebelum dimulainya liburan Tahun Baru Imlek pada Februari 2021. China telah memasuki dua kandidat vaksin dalam program penggunaan darurat yang diluncurkan pada Juli lalu. Mereka adalah vaksin Sinopharm dan Sinovac. Sejauh ini belum ada laporan tentang reaksi merugikan yang serius.
Meski menjadi pusat pandemi, China telah berhasil menangani dan mengendalikan penyebaran Covid-19. Kasus baru di negara tersebut telah menurun signifikan. Wuhan, kota yang paling pertama menghadapi virus korona bahkan sudah tak melaporkan adanya kasus baru.