Ahad 20 Dec 2020 16:50 WIB

Thailand Gelar Pemilihan Kepala Daerah

Thailand menggelar 76 pemilihan kepala daerah di luar ibu kota Bangkok

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Penghitungan suara Pemilu Thailand 2019 pada Ahad (24/3). Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/PONGMANAT TASIRI
Penghitungan suara Pemilu Thailand 2019 pada Ahad (24/3). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NONTHABURI -- Masyarakat Thailand menyambangi tempat pemungutan suara dalam pemilihan kepala daerah. Ini merupakan pesta demokrasi pertama di Thailand sejak pemilihan presiden tahun lalu yang diwarnai tuduhan kecurangan dan manipulasi hingga memicu gelombang unjuk rasa selama berbulan-bulan.

Thailand menggelar 76 pemilihan kepala daerah di luar ibu kota Bangkok. Ini pertama kalinya provinsi-provinsi di Thailand menggelar pemilihan sejak Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha naik ke tampuk kekuasaan dengan kudeta militer.

Baca Juga

"Saya melakukan tugas saya untuk memilih," kata seorang pegawai bank berusia 27 tahun Korkiet Akaraparn, Ahad (20/12).

Akaraparn memberikan hak suaranya di provinsi Nonthaburi yang terletak di pinggir Bangkok. "Saya berharap akan ada orang baru dalam pemilihan ini yang akan membawa perubahan," tambahnya.

Petugas pemilihan umum mengumumkan kenaikan partisipasi pemilih walaupun angka kasus infeksi virus corona di luar kota Bangkok merangkak naik. Tempat pemungutan suara akan ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat.

Partai Progressive Movement yang berakar dari partai terlarang Future Forward Party yang dipimpin Thanathorn Juangroongruangkit ikut dalam pemilihan daerah ini. Thanathorn muncul sebagai kritikus vokal Prayuth.

Saat pemerintah melarang ia dan partainya terlibat dalam kegiatan politik, Thanathorn menggelar unjuk rasa menuntut Prayuth mundur, konstitusi baru, dan reformasi wewenang kerajaan. Prayuth membantah tuduhan ia mencurangi pemilihan umum agar bisa tetap berkuasa.

Walaupun partai yang mendukungnya di parlemen tidak mengajukan kandidat secara resmi dalam pemilihan daerah, tapi kandidat lain di seluruh Thailand menegaskan posisinya untuk mendukung kubu Prayuth. Pemilihan ini juga menjadi tes bagi partai populis Pheu Thai yang dikenal dekat dengan mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra. Partai itu juga oposisi terbesar di parlemen.

Thaksin yang jarang memberikan komentar sejak digulingkan 2006 lalu mengajak masyarakat memilih partainya dalam pemilihan provinsi. Pemilihan daerah di Thailand biasanya dikuasai anggota keluarganya berpengaruh.

"Saya memilih kandidat yang berkerabat dengan mantan pemimpin," kata salah seorang pemilih Charoen Buaperm.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement