Senin 21 Dec 2020 00:22 WIB

Kasus Covid-19 Seluruh Dunia Tembus 75 Juta

Saat ini sejumlah negara memulai vaksinasi COVID-19.

Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kasus virus corona di seluruh dunia mencapai 75 juta pada Sabtu (19/12), menurut hitungan Reuters. Saat ini sejumlah negara memulai vaksinasi COVID-19.

Inggris pada Desember ini menjadi negara Barat pertama yang memulai imunisasi vaksin COVID-19, yang dikembangkan oleh Pfizer bersama mitranya dari Jerman BioNTech. Selanjutnya, Amerika Serikat yang kini juga telah merestui vaksin COVID-19 produksi Moderna.

Baca Juga

Tercatat 18,65 juta kasus baru dalam sebulan terakhir. Ini adalah angka tertinggi yang dilaporkan selama periode 30 hari sejak awal pandemi.

Eropa masih menjadi kawasan dengan kasus COVID-19 tertinggi, yakni 21,6 juta kasus. Selanjutnya, Amerika Utara dengan 17,9 juta, Amerika Latin dengan 14,5 juta dan Asia dengan 13 juta kasus.

Di Eropa, satu juta kasus tambahan dilaporkan hanya dalam lima hari, dengan Rusia dan Prancis melaporkan lebih dari dua juta kasus semenjak virus corona mewabah. Inggris dan Italia masing-masing memiliki 1,9 juta kasus.

Amerika Serikat menjadi negara pertama di dunia yang mengumumkan lebih dari 300.000 kematian pada Senin (14/12). Negara tersebut mengonfirmasi 2.500 lebih kematian setiap harinya.

Rumah sakit di seluruh AS mulai memberikan suntikan pertama vaksin Pfixer-BioNTech. AS masih menjadi negara nomor satu dunia yang mencatat kasus tertinggi COVID-19. Jumlahnya mencapai lebih dari 17 juta, sejak pandemi menjangkit. Selanjutnya, disusul oleh India dan Brazil.

Brazil mencatat rekor harian 70.000 kasus baru COVID-19 pada Rabu (16/12). Dengan hampir 180.000 kematian terkonfirmasi, negara Amerika Selatan itu menanggung jumlah kematian COVID-19 tertinggi kedua di dunia.

Pada Sabtu, jumlah infeksi COVID-19 di India menembus angka 10 juta. Negeri Bollywood itu bersiap mendistribusikan 600 juta dosis vaksin COVID-19 kepada orang yang paling rentan dalam enam hingga delapan bulan ke depan.

sumber : antara/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement