REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Gelombang pertama vaksin virus corona tiba di Singapura pada hari Senin (21/12) dalam penerbangan dari Brussel, menurut pernyataan dari perusahaan logistik DHL milik Deutsche Post AG. Namun pihak DHL tidak merinci perusahaan farmasi mana yang membuat vaksin tersebut.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan awal bulan ini bahwa negaranya telah menyetujui penggunaan vaksin Pfizer Inc. dan BioNTech SE dan mengharapkan pengiriman pertama pada akhir Desember. Perjanjian pembelian di muka juga telah dibuat dengan kandidat lain yang menjanjikan, termasuk dari Moderna Inc dan Sinovac Biotech Ltd.
“Kargo tiba di Bandara Internasional Changi Singapura pada 21 Desember di mana DHL menangani proses bea cukai dan pengiriman akhir ke lokasi yang ditentukan di Singapura,” kata perusahaan logistik tersebut seperti dikutip Bloomberg, Senin (21/12). DHL juga akan menangani pengembalian kotak pengirim khusus ini ke Eropa.
Pelacak suhu yang dilengkapi dengan GPS dikemas dalam setiap kotak pengiriman termal untuk memberikan visibilitas selama perjalanan vaksin, menurut pernyataan DHL.
Operator penanganan pengiriman darat SATS Ltd yang berbasis di Singapura telah meningkatkan produksi harian es kering menjadi sekitar 4,5 ton untuk mengantisipasi vaksin, yang harus disimpan pada suhu yang sangat rendah.
Untuk menyediakan cakupan global selama dua tahun ke depan, DHL memperkirakan bahwa sekitar 15 juta kotak pendingin akan dibutuhkan di berbagai rantai pasokan.
Singapura telah menyisihkan lebih dari 1 miliar dolar Singapura (sekitar 750 juta dolar AS) untuk vaksin dan seharusnya mencukupi untuk sekitar 5,5 juta penduduknya pada kuartal ketiga 2020.