REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech mendarat di Bandara Changi Singapura pada Senin malam, sepekan sebelum negara itu memasuki fase ketiga atau terakhir dari pembukaan kembali ‘Circuit Breaker’ pada 28 Desember.
“Senang melihat pengiriman pertama vaksin tiba di Singapura dengan penerbangan SQ7979 – ‘persembahan’ selamat datang yang telah kami nantikan!” sambut Perdana Menteri Lee Hsien Loong, lewat Facebooknya, Senin malam.
Lee mengatakan bahwa vaksin tersebut utamanya akan diberikan kepada petugas kesehatan dan orang tua. Meski bersifat sukarela, Lee mendorong agar orang Singapura mau divaksinasi.
Sementara itu Lee dan kabinetnya akan menjadi sederet orang pertama yang divaksinasi, demi meyakinkan masyarakat bahwa vaksin tersebut aman. “Ini tahun yang panjang dan berat. Saya berharap berita ini dapat menghibur warga Singapura di musim perayaan [Natal dan tahun baru] ini, dan [menjadi] alasan untuk optimistis di tahun 2021,” kata Lee.
Vaksin diangkut dari Brussel pada Minggu menggunakan pesawat Singapore Airlines dan diterima di Bandara Changi oleh Menteri Transportasi Singapura Ong Ye Kung. Ong menyatakan niat Singapura untuk menjadi hub distribusi vaksin di kawasan regional Asia Tenggara.
“Ketika kondisi stabil, akan ada permintaan untuk distribusi dan transportasi vaksin ke kawasan, kami berharap Singapura dapat memainkan peran positif dan konstruktif,” ujar Ong, kutip Channel News Asia.
Singapura adalah negara pertama di Asia yang menerima vaksin dari kedua perusahaan tersebut. Selain dengan kedua perusahaan itu, Singapura juga meneken perjanjian untuk kandidat vaksin, termasuk yang dikembangkan oleh Moderna dan Sinovac.