Rabu 23 Dec 2020 15:34 WIB

China Bantah Jet Tempurnya Masuki Wilayah Udara Korsel

China mengklaim tetap mematuhi hukum internasional.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Bendera China. Pemerintah China membantah pesawat tempurnya memasuki wilayah udara Korea Selatan (Korsel)
Foto: ABC News
Bendera China. Pemerintah China membantah pesawat tempurnya memasuki wilayah udara Korea Selatan (Korsel)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China membantah pesawat tempurnya memasuki wilayah udara Korea Selatan (Korsel) saat melakukan latihan bersama dengan Rusia. Beijing mengklaim tetap mematuhi hukum internasional. 

"Selama pelatihan ini, pesawat tempur China serta Rusia secara ketat mematuhi hukum internasional dan tidak memasuki wilayah udara Korsel," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam konferensi pers pada Rabu (23/12). 

Baca Juga

China dan Rusia melakukan latihan gabungan di sekitar Laut Jepang dan Laut China Timur. Militer Korsel, pada Selasa (22/12), mengatakan mereka mendeteksi adanya intrusi oleh 19 pesawat militer Rusia dan China. 

Empat pesawat China memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ), diikuti 15 pesawat Rusia. "Insiden ini tampaknya menjadi latihan militer bersama antara China dan Rusia, tapi membutuhkan analisis lebih lanjut," kata Kepala Staf Gabungan Korsel dalam sebuah pernyataan. 

Kendati demikian, tak satu pun dari pesawat tersebut yang melanggar wilayah udara teritorial Korsel. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dua pesawat pembom strategis Tu-95MS dan empat pembom strategis H-6K milik China memang melakukan patroli udara di atas perairan Laut Jepang dan China Timur. 

"Pesawat kedua negara tersebut bertindak tegas sesuai dengan ketentuan hukum internasional. Pelanggaran wilayah udara negara asing tidak diizinkan," kata Kementerian Pertahanan Rusia seraya menambahkan bahwa latihan itu tidak ditujukan kepada negara ketiga.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement