Kamis 24 Dec 2020 23:59 WIB

JK Ajak Afghanistan Kerja Sama Dagang dengan Indonesia

JK berjanji akan mempertemukan Dubes Afghanistan untuk Indonesia dengan Mendag

Menteri Perdagangan Afghanistan Nisar Ahmad Ghoryani menyambut kedatangan Wakil Presiden RI ke-10 & 12 Jusuf Kalla sebelum melakukan pertemuan terbatas di Char Chinar Palace Kompleks Istana Kepresidenan Republika Islam Afghanistan, kamis 24/12/2020 pagi waktu kabul.
Foto: Dok DMI
Menteri Perdagangan Afghanistan Nisar Ahmad Ghoryani menyambut kedatangan Wakil Presiden RI ke-10 & 12 Jusuf Kalla sebelum melakukan pertemuan terbatas di Char Chinar Palace Kompleks Istana Kepresidenan Republika Islam Afghanistan, kamis 24/12/2020 pagi waktu kabul.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Wakil Presiden ke-10 & 12 Jusuf Kalla mengajak pemerintah Afghanistan menguatkan kerja sama perdagangan dengan Indonesia. JK juga menawarkan agar pemerintah Afghanistan bisa bekerja sama dengan pengusaha di Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur energi.

“Kita bisa saling bekerja sama di bidang perdagangan dan juga pengembangan energi seperti hydro power dan renewable energy,” kata JK yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), saat bertemu dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Afghanistan Nisar Ahmad Ghoryani di Istana Presiden Afghanistan Char Chinar Palace di Kabul, (Kamis 24/12) pagi waktu setempat.

JK menyebutkan, berbagai rencana kerja sama tersebut bisa ditindaklanjuti dengan membuat memorandum of understanding (MoU) antara Duta Besar kedua negara. JK pun berjanji akan mempertemukan Dubes Afghanistan untuk Indonesia dengan Menteri Perdagangan M Lutfi dalam waktu dekat. 

JK menambahkan, pihaknya juga mengajak pemerintah Afghanistan mengirimkan pelajarnya ke Indonesia untuk belajar mengenai energi dan ekonomi syariah. “Jadi di samping belajar mengenai Islam moderat, kita juga melakukan kerja sama di bidang pendidikan umum,” jelasnya.

Namun demikian, tambahnya, berbagai rencana kerja sama tersebut bisa semakin mudah apabila proses perdamaian di Afghanistan bisa terwujud. “Karena itu kita berharap konflik kekerasan di Afghanistan bisa sesegera mungkin diakhiri,” pungkasnya.

Sementara itu Menteri Nisar menyebutkan, negaranya memiliki potensi bisnis yang bisa digarap oleh investor dari Indonesia. Salah satunya yaitu mengembangkan industri energi yang saat ini masih terbatas jumlahnya di Afghanistan. “Karena itu kita berharap kerja sama antar kedua negara bisa diimplementasikan,” ujarnya.

Senada dengan JK, Nisar mengakui berbagai rencana kerja sama di bidang perdagangan dan investasi tersebut tidak bisa direalisasikan apabila perdamaian di Afghanistan belum tercipta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement