REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO--United Airlines dan Delta Air Lines mewajibkan semua penumpang dalam penerbangan dari Inggris ke Amerika Serikat (AS) menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif yang diambil dalam 72 jam setelah keberangkatan.
Keputusan itu menyusul munculnya varian virus korona baru yang sangat menular di Inggris dan telah mendorong banyak negara untuk menutup perbatasan mereka. Kebijakan Delta diperluas dari keputusannya pada Senin untuk mewajibkan pemeriksaan pada penerbangan Inggris ke Bandara Internasional John F. Kennedy New York yang berlaku pada 24 Desember. Sementara persyaratan United dimulai 28 Desember.
Penumpang akan diminta untuk menunjukkan bukti tes Covid-19 negatif atau tes antigen dan pada hari yang sama, tes cepat pra-penerbangan akan tersedia untuk penumpang di pusat pengujian bandara Heathrow.
Awal pekan ini anggota gugus tugas virus Corona Gedung Putih merekomendasikan agar pemerintah AS memberlakukan pemeriksaan Covid-19 untuk penumpang dari Inggris. Tetapi Administrasi Trump memutuskan untuk tidak mengambil tindakan.
Pemerintah telah berulang kali menolak untuk mengeluarkan arahan bagi banyak kebijakan keselamatan Covid-19 federal untuk perjalanan udara dan menyerahkan semua persyaratan kepada maskapai penerbangan. Pada Senin, tiga maskapai penerbangan yang terbang dari London ke JFK - Delta, British Airways dan Virgin Atlantic - menyetujui permintaan dari Gubernur New York Andrew Cuomo agar mereka menyaring penumpang dari Inggris.
United saat ini memiliki empat penerbangan harian dari London Heathrow ke Chicago, Newark, N.J., Washington Dulles dan San Francisco. Mereka mengumumkan pada awal bulan ini bahwa mereka hanya akan mengoperasikan dua penerbangan harian pada bulan Januari, yaitu ke Chicago dan Newark. Maskapai penerbangan AS secara drastis telah mengurangi penerbangan ke Inggris dan seluruh Eropa. American Airlines dengan satu penerbangan harian antara London dan Dallas, belum mengumumkan persyaratan tes apapun.