REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Korea Selatan (Korsel) diperkirakan merosot ke level terendah dalam 32 tahun terakhir. Hal ini diakibatkan pandemi virus Corona baru yang secara praktis melumpuhkan sektor pariwisata global.
Jumlah orang asing yang mengunjungi negara itu pada periode Januari-Oktober mencapai 2,39 juta atau turun 83,6 persen dari periode yang sama tahun lalu. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Korsel juga melaporkan sekitar setengah dari jumlah tersebut - 1,27 juta - dihitung pada bulan Januari.
Tetapi setelah negara itu melaporkan kasus virus pertamanya pada Januari, jumlahnya mulai turun menjadi 685.000 pada Februari dan 83 ribu pada Maret. Rata-rata bulanan bertahan di level 60.000 sepanjang Juli hingga Oktober.
Jika penurunan terus berlanjut, jumlah wisatawan yang masuk diperkirakan mencapai 2,5 juta pada akhir tahun, yang merupakan terendah sejak 2,34 juta pada tahun 1988. Perkiraan tersebut juga jauh dari proyeksi pemerintah sebesar 20 juta yang dibuat awal tahun ini."Jumlah wisatawan yang masuk mencapai rekor tertinggi tahun lalu dan melaporkan peningkatan dari tahun ke tahun pada Januari, yang memicu ekspektasi. Tetapi target itu menjauh karena virus corona baru," kata seorang pejabat di Organisasi Pariwisata Korea dilansir dari kantor berita Yonhap pada Sabtu (26/12).
Yonhap melaporkan bahwa jumlah orang Korsel yang bepergian ke luar negeri juga diperkirakan akan turun ke level terendah dalam 22 tahun. Jumlah wisatawan yang keluar negeri mencapai 4,12 juta dalam 10 bulan pertama tahun ini, merosot 83 persen dari tahun sebelumnya.
Setelah mencapai 2,51 juta pada Januari, angka tersebut turun lebih dari setengahnya menjadi 1,04 juta pada Februari dan 143.000 pada Maret. Baru-baru ini tinggal antara 70.000 dan 80.000 setiap bulan. Pada tingkat ini, jumlah orang Korea yang bepergian ke luar negeri diperkirakan akan mencapai 4,2 juta tahun ini, yang merupakan terendah sejak 3,06 juta pada tahun 1998, ketika negara itu sedang mengalami krisis keuangan Asia.