REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Varian baru SARS-CoV-2 terdeteksi di Swedia, Sabtu (26/12) waktu setempat. Infeksi varian baru itu terdeteksi setelah seorang wisatawan dari Inggris jatuh sakit dan dinyatakan positif Covid-19.
Pejabat Badan Kesehatan Swedia, Sara Byfors mengatakan, bahwa wisatawan yang positif Covid-19 tersebut telah diisolasi. Menurutnya, sejauh ini tidak ada kasus positif Covid-19 lebih lanjut yang terdeteksi.
Seorang dokter pengendalian infeksi regional, Signe Makitalo mengatakan, wisatawan tak dikenal itu tinggal di Sormland, selatan Stockholm. "Orang yang dites positif terkena virus melakukan perjalanan ke Sormland dari Inggris Raya untuk berkunjung selama Natal," kata Makitalo.
Dia mengatakan bahwa risiko penularan lebih lanjut dari kasus tersebut dianggap sangat terbatas, meskipun varian baru dianggap lebih dapat ditularkan daripada Covid-19 yang tengah beredar saat ini.
Swedia memberlakukan pembatasan perjalanan awal bulan ini pada penumpang dari Inggris di tengah kekhawatiran atas varian baru Covid-19 tersebut. Tindakan serupa telah diambil oleh beberapa negara lain di Uni Eropa dan di seluruh dunia.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa varian baru dari SARS-CoV-2 itu tampaknya telah menyebar dengan cepat di Inggris. Varian tersebut pertama kali terdeteksi di Inggris pada September.
Sementara pada November, strain baru SARS-CoV-2 itu dianggap bertanggung jawab atas sekitar seperempat kasus Covid-19 terbaru di London, dan pada pertengahan Desember terkait atas hampir dua per tiga kasus. Varian serupa ditemukan di Afrika Selatan dan saat ini menyumbang 80 hingga 90 persen kasus baru di wilayah negara itu. Sejauh ini, varian tersebut tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah atau mematikan dibandingkan varian lainnya, tetapi lebih menular.