Senin 28 Dec 2020 11:18 WIB

Kapal Ikan Nelayan Saumlaki Hanyut ke Perairan Australia

Kapal yang menunggu perbaikan dihantam ombak dan angin kencang terbawa ke Australia.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kapal asing melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah perairan Indonesia (ilustrasi).
Foto: Dok KKP
Kapal asing melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah perairan Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Ambon, Djunaidi mengatakan, pihaknya mengerahkan tim SAR gabungan untuk mencari kapal ikan Tradisani yang ditumpangi seorang nelayan bernama Anthonius yang dilaporkan hanyut di sekitar perairan Australia.

"Team Rescue Pos SAR Tual menggunakan KN SAR Bharata telah menuju lokasi kapal ikan yang terakhir terpantau pada tanggal 26 Desember 2020 sekitar pukul 10.15 WIT di Koordinat 9°20'0.00"S - 129°15'0.00"E," kata Djunaidi di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Senin (28/12).

Upaya pencarian dan pertolongan dilakukan tim SAR gabungan dari unsur Pos SAR Tual dua orang, Pos SAR Saumlaki dua orang, ABK KN SAR Bharata empat orang, anak buah kapal (ABK) LCT Wahana Sejahtera delapan orang, serta ditambah sejumlah ABK KN Ular Laut milik Bakamla.

Menurut Djunaidi, berdasarkan laporan yang diterima Kantor SAR Ambon, kapal ikan tersebut mengalami mati mesin dan hanyut di sekitar perairan negara tetangga Australia. Pencarian dilakukan setelah Kantor SAM Ambon menerima laporan sejak tanggal 27 Desember 2020 sekitar pukul 07.00 WIT dan lebih dari dua jam kemudian dikerahkan tim SAR dengan estimasi tiba di lokasi lebih dari 10 jam.

"Lokasi kejadiannya di perairan Australia dan diduga berada pada koordinat 09.27 S – 129.30 E dan jaraknya ke LKP kurang lebih 204 NM, heading 215° Barat Daya Pos SAR Saumlaki," ujarnya.

Hanyutnya kapal ikan milik nelayan Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, menurut Djunaidi,  bermula pada 13 Desember 2020 sekitar pukul 02.00 WIT, yang sementara menunggu perbaikan dihantam ombak dan angin kencang sampai banyak air yang masuk.

Kemudian salah satu ABK memutuskan tali jangkar sehingga kapal ini hanyut ke tengah laut dan sejumlah personel polsek setempat berusaha mencari keberadaan kapal serta satu nelayan tersebut namun tidak membuahkan hasil.

"Tetapi pada tanggal 23 Desember 2020 sekitar pukul 01.30 WIT, diterima info dari BCC bahwa RCC Australia menemukan kapal ikan berbendera Indonesia dengan nama GT 19N019IKD di perairan Australia pada posisi 09-27 S - 129-30 E dengan kondisi mengalami kerusakan dan kehabisan bahan bakar serta bahan makanan," kata Djunaidi.

Sampai saat ini tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian, namun belum berhasil menemukan kapal ikan beserta seorang nelayan di dalam kapal. Kondisi cuaca di laut sekarang berupa hujan ringan dengan tiupan angin Barat Daya menuju arah Barat Laut berkecepatan 2 - 20 Knots dan tinggi gelombang berkisar antara 1.25 – 2.50 meter.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement