Senin 28 Dec 2020 17:20 WIB

Wow! 1 Bitcoin Kini Sudah Seharga 1 Apartemen, Ini Alasannya

Kini 1 Bitcoin Kini Sudah Seharga 1 Apartemen, Ini Alasannya

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Buset! 1 Bitcoin Kini Sudah Seharga 1 Apartemen, Ini Alasannya. (FOTO: Unsplash/Andre Francois Mckenzie)
Buset! 1 Bitcoin Kini Sudah Seharga 1 Apartemen, Ini Alasannya. (FOTO: Unsplash/Andre Francois Mckenzie)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Bitcoin kembali mencatatkan harga tertingginya sepanjang sejarah, yaitu mencapai Rp400 juta pada 27 December 2020. Apabila diakumulasi sejak awal tahun 2020 hingga saat ini, kenaikan Bitcoin sudah mencapai lebih dari 300% dibandingkan harga Bitcoin di Januari 2020 sebesar Rp90 juta-an.

Harga Bitcoin yang hampir menembus Rp400 juta per 1 Bitcoin setara dengan harga apartemen di wilayah Jakarta. Padahal, awal mulanya Bitcoin muncul memiliki harga kurang dari US$1 per 1 Bitcoinnya di tahun 2010.

Baca Juga: Menuju Akhir Tahun 2020, Bitcoin dan Altcoin Semakin Menguat

"Bitcoin sekarang menjadi komoditas yang kian menarik dan secara harga sendiri sekarang 1 Bitcoin seperti memiliki 1 buah apartemen di Jakarta," ungkap CEO Indodax, Oscar Darmawan, dalam siaran persnya, Senin (28/12/2020).

Bitcoin mencatatkan performa yang apik di akhir tahun 2020. Dalam satu bulan Desember 2020, kenaikan Bitcoin hampir dua kali lipat dari Rp230 juta meningkat menjadi Rp400 juta.

Lompatan tinggi harga Bitcoin di akhir tahun ini benar-benar di luar prediksi. Awalnya, kenaikan harga Bitcoin diprediksi hanya sampai level US$20.000 atau setara dengan Rp308 juta (kurs Rp14.000) oleh banyak pihak. Namun ternyata, sebelum pergantian tahun, Bitcoin sudah melewati level harga tersebut bahkan menembus Rp400 juta.

Penyebab utama kenaikan signifikan harga Bitcoin terjadi karena permintaan yang masif. Banyak perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang memborong Bitcoin.

Misalnya perusahaan asuransi, Massachusetts Mutual Life Insurance, yang memborong Bitcoin senilai US$100 juta atau setara dengan Rp1,4 triliun. Perusahaan Wall Street juga mengumumkan telah berinvestasi senilai US$530 juta di Bitcoin.

Selain itu, ada perusahaan teknologi, MicroStrategy, yang mengumumkan telah membeli Bitcoin tahap pertama senilai US$250 juta dan tahap kedua senilai US$225 juta. "Permintaan masif terhadap Bitcoin tersebut memberikan dampak yang cukup besar terhadap kenaikan harga," sebutnya.

Pembelian Bitcoin di seluruh dunia memang makin mudah. Selain banyaknya perusahaan exchange, PayPal juga ikut menyediakan fitur pembayaran Bitcoin.

Maraknya pembelian Bitcoin di seluruh dunia karena investor menganggap aset kripto dengan valuasi terbesar di dunia ini sebagai aset dengan performa terbaik di tahun 2020 ini dan sudah terbukti sejak 10 tahun terakhir terus menjadi aset dengan performa terbaik di tengah era digital ini.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement