Rabu 30 Dec 2020 05:39 WIB

Eichman, Pejabat Nazi Diculik Mossad, Mati di Tiang Gantung

Penculikan terhadap Eichman membuat nama Mossad meroket.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Logo Badan Intelijen Israel, Mossad.
Foto:

Menjelang Mei, Argentina merayakan ulang tahun ke-150 revolusinya melawan Spanyol. Momen ini digunakan Mossad untuk menyelundupkan lebih banyak agen ke negara itu.

Israel pun memutuskan untuk menculik sosok penting dalam pemusnahan orang Yahudi di Eropa itu. Langkah ini diambil dengan anggapan Argentina tidak akan pernah mengekstradisi Eichmann untuk diadili.

Pada 11 Mei, agen Mossad turun di Jalan Garibaldi di San Fernando dan menculik Eichmann saat berjalan dari bus ke rumahnya. Sembilan hari kemudian, Eichmann yang dibius diterbangkan dari Argentina dengan menyamar sebagai pekerja maskapai penerbangan Israel yang menderita trauma kepala dalam sebuah kecelakaan. Tiga hari kemudian, Perdana Menteri Israel, Ben-Gurion mengumumkan bahwa Eichmann ditahan Israel.

Argentina menuntut Eichmann untuk dikembalikan, tetapi Israel berpendapat bahwa statusnya sebagai penjahat perang internasional memberi hak untuk melanjutkan persidangan. Pada 11 April 1961, pengadilan Eichmann dimulai di Yerusalem dengan menghadapi 15 dakwaan, termasuk kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan terhadap orang Yahudi, dan kejahatan perang.

Dikutip dari TIME, setelah penangkapan, gagasan bahwa Eichmann akan diadili di Israel adalah kontroversial. Beberapa pihak di seluruh dunia mempertanyakan tentang legalitas penculikan seorang pria dari satu negara untuk diadili dalam atas kejahatan yang dilakukan.

Beberapa pengamat merasa bahwa Eichmann harus diadili di Jerman atau oleh badan internasional. Sedangkan lainnya merasa bahwa penting Israel yang masih baru berdiri menjadi mercusuar kepatuhan terhadap hukum internasional.

"Saya rasa kontroversi [legalitas] tidak bertahan lama. Banyak kontroversi menyelamatkan muka, terutama dari sudut pandang Jerman dan Argentina," kata penulis "Hunting Eichmann: How a Band of Survivors and a Young Spy Agency Chased Down the World's Most Notorious Nazi", Neal Bascomb.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement