Jumat 01 Jan 2021 01:50 WIB

Apa Jadinya Kalau Vaksin Pfizer Cuma Diberikan Satu Dosis?

Dua dosis vaksin Pfizer diperlukan untuk mencapai kemanjuran 95 persen.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
 Seorang petugas kesehatan memegang botol vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 saat dicairkan di laboratorium rumah sakit UZ Leuven di Leuven, Belgia, Ahad, 27 Desember 2020.
Foto: AP/Frederic Sierakowski/Pool Isopix
Seorang petugas kesehatan memegang botol vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 saat dicairkan di laboratorium rumah sakit UZ Leuven di Leuven, Belgia, Ahad, 27 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para pejabat di Inggris kabarnya sedang  mempertimbangkan untuk memberikan hanya satu suntikan untuk membantu mempercepat terciptanya kekebalan. Sebab, satu dosis vaksin virus corona Pfizer/BioNTech dapat memberikan perlindungan 91 persen dari Covid-19.

Vaksin Pfizer perlu diberikan dalam dua dosis per pasien. Jeda pemberiannya antara 21 hingga 28 hari dari dosis pertama. Dua dosis diperlukan untuk mencapai kemanjuran 95 persen.

Baca Juga

Profesor David Salisbury yang bertanggung jawab atas imunisasi di Departemen Kesehatan hingga 2003 mengatakan bahwa satu dosis sudah memberikan perlindungan 91 persen.

"Kami telah melakukan sesuatu seperti ini sebelumnya ketika kami memiliki jumlah vaksin flu yang terbatas untuk anak-anak dan jelas jika kami memberi anak satu dosis, kami sebenarnya dapat melindungi dua kali lebih banyak." ujar Prof Salisbury dilansir di The Sun, Rabu (30/12).

 
Salisbury menjelaskan, dalam makalah New England Journal of Medicine tentang vaksin Pfizer, pemberian satu dosis vaksin Pfizer dapat memberikan perlindungan 91 persen. Sementara itu, dua dosis bisa menghasilkan perlindungan 95 persen. Artinya, suntikan kedua hanya menambahkan empat persen perlindungan.

“Dengan keadaan saat ini, saya sangat menyarankan Anda untuk menggunakan dosis pertama sebanyak mungkin untuk kelompok berisiko dan setelah Anda melakukan semua itu barulah kembali untuk memberikan dosis kedua," ujarnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement