REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada Kamis (31/12) menuduh Presiden AS Donald Trump berusaha mengarang dalih untuk menyerang Iran, dan mengatakan Teheran akan membela diri dengan paksa.
Secara terpisah, seorang penasihat militer untuk pemimpin tertinggi Iran memperingatkan Trump untuk tidak mengubah Tahun Baru menjadi berkabung untuk orang Amerika.
Zarif mengatakan dalam cicitannya: "Daripada memerangi Covid di AS, @realDonaldTrump dan pengikutnya membuang miliaran untuk menerbangkan B52 dan mengirim banyak armada ke wilayah kami. Intelijen dari Irak menunjukkan rencana untuk memanfaatkan dalih perang. "
Militer AS menerbangkan dua pembom B-52 berkemampuan nuklir ke Timur Tengah sebagai pesan pencegahan ke Iran pada hari Rabu (30/12), tetapi pembom tersebut telah meninggalkan wilayah tersebut.
Pentagon mengumumkan pada Kamis (31/12) bahwa kapal induk Nimitz, yang berada di lepas pantai Somalia, akan kembali ke pangkalannya. Sebelumnya beroperasi di Timur Tengah, beberapa pejabat AS mengatakan langkah tersebut dapat dilihat sebagai upaya untuk mengurangi ketegangan di wilayah tersebut.