Ahad 03 Jan 2021 01:06 WIB

Pemerintah Jepang Diminta Umumkan Keadaan Darurat Covid-19

Baru-baru ini Jepang mengalami peningkatan kasus harian Covid-19 yang signifikan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
 Kaum muda berdiri di kawasan hiburan malam di Kabukicho, Shinjuku, Tokyo. Baru-baru ini Jepang mengalami peningkatan kasus harian Covid-19 yang signifikan. Ilustrasi.
Foto: EPA
Kaum muda berdiri di kawasan hiburan malam di Kabukicho, Shinjuku, Tokyo. Baru-baru ini Jepang mengalami peningkatan kasus harian Covid-19 yang signifikan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Gubernur Tokyo dan tiga prefektur di dekatnya telah meminta Pemerintah Jepang mengumumkan keadaan darurat. Hal itu bertujuan membatasi penyebaran Covid-19 sepanjang liburan Tahun Baru.

"Atas nama menghargai kehidupan, kami membuat permohonan ini bersama," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike setelah melakukan pertemuan dengan gubernur Saitama, Chiba, dan Kanagawa serta menteri yang bertanggung jawab atas penanganan pandemi Covid-19 pada Sabtu (2/1).

Baca Juga

Koike memperingatkan Covid-19 tak mengenal kalender. "Rumah sakit semakin penuh, memengaruhi perawatan medis untuk semua," ujarnya.

Menteri yang menghadiri pertemuan selama tiga jam itu mengatakan baik pemerintah pusat maupun prefektur sepakat bahwa situasinya kritis. Namun sebelum mengambil keputusan, pemerintah pusat akan menjalin diskusi terlebih dulu dengan para ahli medis.

Baru-baru ini Jepang mengalami peningkatan kasus harian Covid-19 yang cukup signifikan. Pada 31 Desember lalu, Tokyo mencatatkan rekor dengan melaporkan 1.337 kasus baru virus corona.

Sepanjang pandemi, Jepang belum pernah menerapkan karantina wilayah atau lockdown. Mereka tetap berupaya memutar roda perekonomian meski terdapat risiko kesehatan yang serius.

Menurut data John Hopkins University, sejauh ini Jepang telah melaporkan lebih dari 241 ribu kasus Covid-19. Korban meninggal akibat terinfeksi virus di negara tersebut mencapai 3.356 jiwa.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement