REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Kantor kepresidenan Prancis mengatakan dua orang tentara mereka tewas dalam operasi di Mali. Sementara tentara ketiga terluka dalam serangan bom rakitan yang menghantam kendaraan tempur mereka.
Dalam pernyataannya, Ahad (3/1) Kepala Staf Gabungan mengatakan para tentara itu sedang dalam misi pengintaian dan pengumpulan data intelijen di Menaka. Ketika ledakan tersebut terjadi pada Sabtu (2/1) dini hari.
Kantor kepresidenan Prancis mengatakan luka tentara yang masih hidup tidak mengancam nyawa. Kurang dari satu pekan lalu tiga orang tentara Prancis juga tewas di Mali. Mereka terkena ledakan bom rakitan saat melakukan misi di tenggara wilayah Hombori.
Lembaga pemantau kelompok teroris SITE Intel mengatakan Al-Qaeda cabang Afrika Utara bertanggung jawab atas serangan bom rakitan tersebut. Para tentara itu sedang melakukan operasi militer Barkhane yang dimulai 2014 lalu.
Di media sosial Twitter, SITE Intel mengatakan Jama’at Nusrat al-Islam wal-Muslimin (JNIM) bertanggung jawab atas serangan itu. JNIM berulang kali melakukan serangan terhadap tentara dan warga sipil Mali dan tetangganya Burkina Faso